Butuh berapa kali untuk menghidupkan mesin mobil anda? Setelah menyala, apakah mesin mobil bergetar hebat ketika AC sudah menyala? Gejala ini tentu disebabkan oleh berbagai faktor sebab minimnya perawatan yang diberikan oleh si pengguna mobil.
Hampir semua pengguna mobil merasakan mobil pincang saat ac nyala. Bagi anda yang masih bingung, yuk simak penyebab selengkapnya dibawah ini;
Daftar isi
Penyebab Mobil Pincang Saat AC Nyala
1. Iddle Up
Apa itu iddle up? Sistem idle up berfungsi untuk mengontrol idle pada waktu mesin bekerja, dan segala kompensasi terhadap beban kelistrikan yang ada.
Idle up tidak dapat bekerja dengan sempurna sebab sistem dan aktuator tidak berkinerja dengan baik. Hal ini juga berdampak pada AC yang tidak dingin pada kabin mobil. Seharusnya, ketika AC dinyalakan rpm menjadi naik dari yang sebelumnya (misal 800 rpm ketika dinyalakan menjadi 1000 rpm). Idle up inilah yang bekinerja membuat lonjakan naikan rpm tersebut.
Untuk memastikan bahwa idle up memang bermasalah, maka anda dapat melakukan cara dengan mencoba mematikan AC mobil. Jika tidak ditemukan gejala mencurigakan, maka mobil anda dapat dikategorikan aman. Selanjutnya, anda dapat menghidupkan AC ketika mesin beroperasi. Jika mesin tiba-tiba mati, maka idle up anda sudah dipastikan bermasalah.
2. Pulley AC Mobil
Penyebab selanjutnya coba untuk memeriksa komponen bearing puly kompresor. Sebba jika berhubungan dengan AC tidaklah jauh dari permasalahan kompresor.
Ketahui hal ini. Ketika AC sedang menyala, maka kinerja yang paling mendominasi yakni pulley yang berputar hingga tidak heran menimbulkan getaran hebat pada mesin.
Ketika AC dinyalakan, yang paling sering mempengaruhi kinerja mesin mobil adalah pulley AC yang ikut berputar selain komponen inti mesin mobil dan ini paling banyak menyebabkan mesin mobil bergetar lebih keras.
Jika anda merasakan getaran hebat hingga sangat tidak nyaman untuk digunakan berkendara, boleh jadi penyebabnya piston kompresor sudah lecet serta pulley yang sudah korosi bersinggungan dengan body kompresor.
Sebaiknya jangan dipaksakan untuk berkendara sebab dapat menimbulkan kelecetaan pada lakher timing belt.
Mau tidak mau harus membawa ke bengkel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Lihat Juga: Tips Meningkatkan Performa Mobil
Demikian ulasan mengenai mobil pincang saat ac nyala. Dengan membawa ke bengkel spesialis maka anda sudah memberikan perawatan terbaik bagi mobil anda. Semoga dapat bermanfaat untuk pengguna mobil khususnya bagi anda yang sedang mengalami permasalahan ini.
FAQ Seputar Mobil Pincang Saat AC Nyala
1. Bagaimana cara paling mudah untuk mendeteksi apakah penyebab mobil pincang saat AC nyala itu spesifik dari AC (kompresor, magnet clutch) atau justru dari masalah mesin yang diperparah oleh beban AC?
Untuk membedakan apakah mobil pincang itu murni karena masalah AC atau masalah mesin yang diperparah oleh beban AC, kamu bisa coba cara sederhana ini:
Pertama, hidupkan mesin mobilmu tanpa menyalakan AC. Perhatikan baik-baik apakah mesin berjalan halus dan stabil di putaran idle normalnya. Kalau tanpa AC mesin sudah pincang, bergetar hebat, atau RPM tidak stabil, nah itu jelas masalahnya ada di mesinnya sendiri, dan AC hanya memperparah gejalanya. Penyebabnya bisa karena busi kotor, koil lemah, injektor tersumbat, atau ada masalah di sensor-sensor mesin.
Kedua, kalau mesinmu sudah halus tanpa AC, coba nyalakan AC. Dengarkan dan rasakan perubahan pada mesin. Jika tiba-tiba mesin jadi pincang, RPM turun drastis, atau muncul suara aneh dari area kompresor AC, itu kemungkinan besar masalahnya ada di sistem AC-nya, seperti kompresor yang mulai macet, magnet clutch yang seret, atau idle up AC yang tidak berfungsi. Kompresor AC yang mulai berat ini memberikan beban berlebih pada mesin, yang tidak bisa diatasi dengan baik oleh sistem idle up mesin.
2. Berapa estimasi biaya rata-rata untuk perbaikan setiap penyebab umum mobil pincang saat AC nyala yang disebutkan dalam artikel (misalnya, servis busi, perbaikan koil, atau servis kompresor AC)?
Estimasi biaya perbaikan untuk masalah mobil pincang saat AC nyala itu memang sangat bervariasi, tergantung penyebabnya:
Servis Busi atau Penggantian Busi: Ini adalah salah satu yang paling terjangkau. Kalau cuma pembersihan busi, mungkin hanya puluhan ribu rupiah untuk jasa. Jika harus ganti busi, biayanya sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 400 ribu untuk satu set busi (tergantung jenis busi dan mobil), ditambah jasa pasang.
Perbaikan atau Penggantian Koil Pengapian: Jika koilnya bermasalah, harganya bervariasi. Harga koil per unit bisa mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 1,5 juta atau lebih (terutama untuk mobil Eropa atau yang memiliki banyak koil terpisah), ditambah ongkos pasang.
Servis atau Perbaikan Kompresor AC: Ini bisa jadi yang paling mahal. Kalau hanya servis ringan (misalnya ganti bearing atau seal), biayanya mungkin sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta. Namun, jika kompresor sudah macet atau rusak parah dan butuh penggantian, biayanya bisa melonjak drastis, mulai dari Rp 2 juta hingga belasan juta rupiah, tergantung jenis mobil dan ketersediaan kompresor orisinal atau aftermarket.
Perbaikan Idle Up AC atau Sensor-sensor Mesin: Biayanya juga bervariasi, tergantung apakah perlu dibersihkan, disetel, atau diganti. Bisa berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta lebih.
Jadi, penting untuk melakukan diagnosis yang tepat di bengkel agar tidak salah perbaikan dan menghabiskan biaya yang tidak perlu.
3. Apakah ada perbedaan dampak atau rekomendasi penanganan mobil pincang saat AC nyala antara mobil transmisi manual dan otomatis?
Secara umum, dampak mobil pincang saat AC nyala akan terasa pada kedua jenis transmisi (manual dan otomatis) karena masalahnya berasal dari mesin atau kompresor AC yang memberikan beban pada mesin. Namun, ada sedikit perbedaan dalam merasakan gejalanya dan cara penanganannya.
Pada mobil transmisi manual, kamu mungkin akan lebih merasakan getaran mesin yang parah dan putaran mesin yang drop signifikan saat AC dinyalakan, terutama saat berhenti di lampu merah atau dalam kondisi macet. Kamu mungkin juga harus sering-sering memainkan kopling dan gas agar mesin tidak mati.
Pada mobil transmisi otomatis, gejalanya mungkin terasa seperti getaran di bodi mobil, putaran mesin yang tidak stabil, dan sensasi “nyentak” saat mobil berhenti dengan AC menyala dan transmisi di posisi “D”. Sistem komputer di transmisi otomatis mungkin juga akan mencoba mengkompensasi, tapi jika bebannya terlalu besar, mesin tetap bisa pincang atau bahkan mati.
Untuk penanganan, prinsip diagnosis dan perbaikannya sama, fokus pada sumber masalah di mesin atau AC. Namun, pada transmisi otomatis, mekanik mungkin juga akan memeriksa sistem idle up AC atau sensor yang berhubungan dengan transmisi, karena masalah mesin yang pincang bisa memengaruhi kinerja transmisi otomatis.
4. Selain perbaikan, apakah ada kebiasaan mengemudi tertentu yang bisa membantu meminimalkan atau mencegah mobil pincang saat AC nyala?
Ya, ada beberapa kebiasaan mengemudi yang baik yang bisa membantu meminimalkan atau mencegah mobil pincang saat AC nyala, terutama jika mobilmu sudah mulai menunjukkan gejala awal atau kamu ingin menjaga performanya:
Panaskan Mobil Sebentar Sebelum Menyalakan AC: Setelah menghidupkan mesin, biarkan putaran mesin stabil dan oli bersirkulasi sempurna (sekitar 30 detik hingga 1 menit) sebelum kamu menyalakan AC. Ini mengurangi beban kejut pada magnet clutch dan kompresor AC saat mesin masih dingin.
Akselerasi dengan Halus: Hindari menginjak gas terlalu dalam atau mendadak saat AC menyala, terutama dari posisi diam. Lakukan akselerasi secara bertahap agar mesin tidak terbebani secara tiba-tiba.
Matikan AC Sesaat Sebelum Mesin Mati: Beberapa orang punya kebiasaan mematikan AC beberapa menit sebelum sampai tujuan atau sebelum mematikan mesin. Ini membantu mengurangi beban pada kompresor AC dan magnet clutch saat mesin dimatikan, dan memberi waktu komponen untuk “istirahat” sejenak.
Jaga RPM Saat Berhenti di Lampu Merah (Opsional untuk Manual): Pada mobil manual yang mulai pincang, kamu bisa sedikit menaikkan RPM dengan menginjak gas tipis-tipis atau menetralkan gigi saat berhenti di lampu merah dengan AC menyala, untuk menjaga mesin tetap stabil (meskipun ini akan sedikit boros bensin).
Servis AC dan Mesin Rutin: Ini bukan kebiasaan mengemudi, tapi kebiasaan perawatan yang penting. Pastikan AC dan mesinmu selalu diservis sesuai jadwal agar semua komponen berfungsi optimal dan tidak ada penumpukan kotoran yang bisa menyebabkan masalah.
5. Apa yang harus segera dilakukan jika mobil tiba-tiba pincang parah dan mati saat AC dinyalakan di tengah perjalanan?
Kalau mobilmu tiba-tiba pincang parah dan bahkan sampai mati saat AC dinyalakan di tengah perjalanan, kamu harus bertindak cepat dan tenang untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga keselamatanmu:
Segera Menepi dengan Aman: Nyalakan lampu hazard dan berusaha menepikan mobil ke sisi jalan yang aman, sejauh mungkin dari lalu lintas yang padat.
Matikan Mesin: Setelah menepi, segera matikan mesin. Jangan coba-coba menyalakannya lagi, apalagi jika ada suara aneh atau asap. Memaksakan mesin yang bermasalah, apalagi yang sampai mati karena beban AC, bisa menyebabkan kerusakan yang jauh lebih serius pada kompresor AC, magnet clutch, atau bahkan komponen internal mesin.
Matikan AC: Pastikan saklar AC dalam posisi mati.
Periksa Indikator Dashboard: Coba cek apakah ada lampu indikator lain yang menyala (misalnya lampu aki, oli, atau suhu mesin). Ini bisa memberikan petunjuk awal tentang masalahnya.
Jangan Panik dan Hubungi Bantuan: Segera hubungi bengkel langgananmu atau layanan derek. Jelaskan gejala yang kamu alami sejelas mungkin. Jangan mencoba memperbaiki sendiri jika kamu tidak punya pengetahuan atau peralatan yang memadai, karena bisa memperparah kondisi.