📢 Klaim Promo Cuci AC Mobil 99 Ribu! Klik Disini

5 Kelebihan Mesin Diesel Terbaik Untuk Anda

Pada tahun ini ada banyak sekali pilihan mesin diesel terbaik, namun pilihan ini harus Anda sesuaikan dengan budget. Bukannya tidak boleh sih, kalau Anda ingin memilih tanpa memikirkan fungsi dan hanya mengandalkan fitur boleh saja.

Tapi coba lihat sisi lainnya jika Anda memperhatikan fungsi ini, tentunya bukan hanya manfaat yang bisa Anda rasakan namun juga dari nilai ekonomisnya. Nah, oleh sebab itu saya akan bahas beberapa kelebihan mesin diesel terbaik jika mempertimbangkannya.

Kelebihan Mobil Mesin Diesel Terbaik

  • Ramah Lingkungan

Kelebihan paling utama dibandingkan mesin berbahan bakar bensin adalah ramah lingkungan. Seperti diketahui, emisi buang pada mesin diesel sudah mencapai Euro 6 dengan gas buang karbon monoksida sebesar 0,5 gram/kilometer.

Ini artinya dalam penggunaan 1 kilometer hanya sebesar 0,5 gram karbon monoksida yang dikeluarkan, dibandingkan emisi gas buang pada mobil berbahan bakar bensin.

Dimana emisi gas buang mobil berbahan bakar bensin memiliki total gas karbon monoksida sebesar 1 gram/kilometer. Tentunya dengan perbedaan setengah sudah cukup membuktikan bahwa mesin diesel terbaik dan ramah lingkungan.

  • Lebih Bertenaga

Mesin diesel pastinya lebih bertenaga dibandingkan dengan mesin berbahan bakar bensin. Hal ini dikarenakan pada dasarnya mesin diesel cenderung lebih efisien dibandingkan mesin berbahan bakar bensin. Sebab, kompresi mesin yang tinggi pada mesin diesel menghasilkan torsi yang lebih besar.

Kompresi ini juga akan menghasilkan panas yang lebih sedikit, sehingga hasilnya menjadi lebih efisien. Selain itu, dengan torsi yang tinggi pada RPM rendah akan sangat cocok digunakan untuk membawa beban yang berat dan cukup bertenaga untuk mengatasi genangan banjir.

  • Nilai Ekonomis Tinggi

Mesin diesel terbaik juga memiliki nilai ekonomis. Dapat Anda lihat dari harga bekas mesin diesel. Jika Anda perhatikan, harga mesin diesel pada harga bekasnya lebih terjaga dibandingkan harga bekas mesin berbahan bakar bensin. Tidak hanya sampai disitu, mesin diesel juga dinilai lebih unggul soal irit-iritan bahan bakar.

Hal ini dikarenakan mesin diesel terbaik pada dasarnya mengalami pembakaran dua kali dibandingkan mesin berbahan bakar bensin yang pembakarannya hanya satu kali. Pembakaran dua kali ini bukan tanpa sebab namun karena rasio kompresi yang lebih tinggi dibandingkan bensin.

  • Tahan Lama

Mesin diesel terbaik juga durable atau tahan lama. Ini disebabkan karena tidak memerlukan electric igniter dimana komponen ini berfungsi untuk menyambung-putuskan arus primer dari koil berdasarkan dari sinyal IGT dari perintah di ECU. Sehingga kesulitan perawatan dapat diminimalisir. Selain itu, mesin diesel terbaik juga tahan lama secara fisik dan kaki-kaki.

Baca Juga : 5 Alasan Mobil Susah Hidup

Dimana jika pada mesin berbahan bakar bensin, memiliki kaki-kaki yang rentan rusak. Justru pada mesin diesel kaki-kaki lebih awet dan tahan lama. Meskipun dihajar lubang dalam pada kecepatan 60km/jam saya rasa mesin diesel akan baik-baik saja. Itulah mengapa banyak businessman yang lebih memilih mesin diesel dibandingkan dengan mesin berbahan bakar bensin.

  • Mekanikal Sederhana

Mesin diesel terbaik tidak membutuhkan sistem injeksi yang terlalu ribet dibandingkan mesin berbahan bakar bensin. Sehingga perawatan mesin diesel lebih mudah dan lebih murah ketimbang mesin berbahan bakar bensin. Selain itu, harga penggantian suku cadang juga akan lebih murah dibandingkan dengan harga mesin berbahan bakar bensin.

Hal ini dikarenakan, suku cadang pada mesin diesel dapat digunakan di semua tipe mesin, tidak hanya pada satu mesin saja. Dengan begitu harga suku cadangnya lebih murah atau kata lainnya di truk bisa, mobil bisa.

Mesin diesel terbaik memang paling top di kelas mobil dunia, karena sudah terbukti tangguh, perawatan mudah, suku cadang murah dan yang paling penting bisa melewati genangan banjir. Kemungkinan rusak juga minim dikarenakan desain dan struktur mesin yang tidak membutuhkan banyak komponen rumit untuk berjalan. Bahkan untuk minum solar sekelas subsidi pun masih bisa berjalan.

FAQ Seputar Kelebihan Mesin Diesel Terbaik

1. Bagaimana cara mengetahui apakah mobil diesel bekas yang ingin saya beli menggunakan teknologi common-rail atau masih konvensional, dan apa implikasinya terhadap perawatan serta performa?

Untuk mengetahui apakah mobil diesel bekas incaranmu sudah memakai teknologi common-rail atau masih konvensional, ada beberapa cara mudah yang bisa kamu lakukan.

Pertama, lihatlah tahun produksi mobilnya. Umumnya, mobil diesel yang diproduksi setelah tahun 2005-2007 ke atas, apalagi yang dijual di Indonesia, kebanyakan sudah mengadopsi teknologi common-rail. Mobil diesel keluaran terbaru atau yang modelnya facelift seringkali sudah memakai teknologi ini. Kalau mobilnya keluaran tahun 90-an atau awal 2000-an, kemungkinan besar masih konvensional.

Kedua, kamu bisa cek spesifikasi di internet dengan mengetikkan merek, model, dan tahun produksi mobil tersebut. Cari kata kunci seperti “tipe mesin,” “sistem injeksi,” atau “fuel system.” Kalau kamu menemukan istilah seperti “CRDi” (Common Rail Direct Injection), “D-4D,” “CDI,” “TDCi,” atau sebutan lain yang mirip, itu berarti mesinnya sudah common-rail.

Ketiga, kalau kamu berkesempatan melihat mesinnya, perhatikan komponen injektornya. Pada mesin common-rail, injektor terlihat lebih ringkas dan biasanya ada banyak kabel serta sensor yang terhubung ke setiap injektor. Sementara pada mesin konvensional, injektornya lebih besar dan terlihat lebih mekanis.

Implikasinya terhadap perawatan dan performa cukup besar. Mesin common-rail biasanya punya performa lebih baik, tenaga lebih besar, lebih irit bahan bakar, dan emisi lebih bersih karena proses pembakarannya jauh lebih presisi.

Namun, sisi lainya, mereka lebih sensitif terhadap kualitas bahan bakar (membutuhkan solar dengan Cetane Number tinggi dan sulfur rendah) serta perawatannya cenderung lebih kompleks dan mahal jika ada masalah pada sistem injeksinya karena komponennya presisi dan mahal.

Sebaliknya, mesin konvensional mungkin tidak seirit atau setenaga common-rail, tapi mereka lebih “bandel” dan toleran terhadap solar kualitas rendah. Perawatannya juga cenderung lebih sederhana dan biayanya lebih murah jika ada kerusakan komponen injeksi. Jadi, pilihan tergantung prioritasmu: performa dan efisiensi versus ketahanan dan biaya perawatan.

2. Apakah ada perbedaan signifikan dalam biaya perawatan jangka panjang antara mesin diesel common-rail dengan mesin diesel konvensional?

Ya, ada perbedaan signifikan dalam biaya perawatan jangka panjang antara mesin diesel common-rail dan mesin diesel konvensional.

Mesin common-rail, karena teknologinya yang canggih dan presisi, cenderung memiliki biaya perawatan jangka panjang yang lebih tinggi. Komponen-komponen seperti pompa high-pressure (pompa injeksi tekanan tinggi) dan injektornya sangat mahal jika harus diganti.

Mereka juga lebih rentan terhadap kerusakan akibat solar berkualitas rendah atau air yang masuk ke sistem. Pembersihan atau kalibrasi injektor common-rail juga membutuhkan alat khusus dan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, mesin common-rail juga memerlukan penggantian filter solar yang lebih sering dan penggunaan oli mesin yang sesuai standar API CF-4 atau lebih tinggi.

Di sisi lain, mesin diesel konvensional secara umum memiliki biaya perawatan jangka panjang yang lebih rendah. Komponen seperti pompa injeksi (Bosch VE pump atau Rotary Pump) dan injektornya lebih sederhana, lebih mudah diperbaiki, dan harga suku cadangnya lebih terjangkau. Mereka juga tidak sepeka common-rail terhadap kualitas solar, meskipun tetap disarankan menggunakan solar yang baik. Jadi, dari segi biaya perawatan, mesin konvensional biasanya lebih ramah di kantong.

3. Mengingat variasi kualitas bahan bakar diesel di Indonesia, apakah ada rekomendasi mesin diesel yang lebih “bandel” atau toleran terhadap solar kualitas rendah?

Mengingat variasi kualitas bahan bakar diesel di Indonesia, terutama ketersediaan solar bersubsidi yang kualitasnya belum setinggi Pertamina Dex atau Dexlite, mesin diesel konvensional (mekanis) umumnya dianggap lebih “bandel” atau toleran terhadap solar kualitas rendah.

Mesin-mesin diesel lama yang masih menggunakan sistem injeksi mekanis, seperti pada Isuzu Panther lama, Mitsubishi Kuda Diesel, atau Toyota Kijang Kapsul Diesel, didesain dengan toleransi yang lebih besar terhadap kandungan sulfur dan Cetane Number yang lebih rendah pada solar. Pompa injeksi dan injektornya lebih sederhana dan tidak sepeka sistem common-rail.

Sebaliknya, mesin diesel common-rail modern sangat direkomendasikan untuk menggunakan solar dengan kualitas tinggi, seperti Pertamina Dex (Cetane Number 53) atau Dexlite (Cetane Number 51).

Jika dipaksa menggunakan solar bersubsidi (Bio Solar dengan Cetane Number 48 dan kandungan sulfur lebih tinggi) secara terus-menerus, risiko kerusakan pada injektor, pompa high-pressure, dan sistem emisi (seperti DPF) akan meningkat drastis karena kurangnya pelumasan dan kotoran yang menumpuk. Jadi, kalau kamu sering bepergian ke daerah yang sulit mencari solar berkualitas, mesin diesel konvensional mungkin pilihan yang lebih aman.

4. Selain faktor efisiensi dan torsi, apakah ada pertimbangan lain seperti tingkat kebisingan, getaran, atau kenyamanan yang membedakan antara mesin diesel terbaik dari berbagai merek?

Betul sekali, selain efisiensi dan torsi, tingkat kebisingan, getaran, dan kenyamanan juga menjadi pertimbangan penting yang membedakan mesin diesel terbaik dari berbagai merek, terutama pada mobil-mobil penumpang.

Mesin diesel, secara inheren, memang cenderung lebih berisik dan bergetar dibandingkan mesin bensin karena proses pembakarannya yang mengandalkan kompresi tinggi. Namun, mesin diesel modern, terutama yang common-rail dari merek-merek ternama, sudah dilengkapi dengan teknologi canggih untuk meminimalkan hal ini. Mereka menggunakan:

Injeksi multi-tahap: untuk membuat pembakaran lebih halus.

Peredam suara dan getaran: pada blok mesin dan mounting mesin.

Desain ruang bakar yang lebih baik.

Alhasil, mobil-mobil seperti Toyota Innova Reborn Diesel, Mitsubishi Pajero Sport, atau Hyundai Santa Fe Diesel, meski menggunakan mesin diesel, memiliki tingkat kebisingan dan getaran yang jauh lebih minim di dalam kabin dibandingkan diesel-diesel era sebelumnya.

Bahkan, beberapa merek Eropa seperti BMW atau Mercedes-Benz dengan mesin dieselnya dikenal sangat halus dan minim getaran, hampir menyerupai mesin bensin, berkat teknologi NVH (Noise, Vibration, and Harshness) yang canggih.

Mesin diesel konvensional, di sisi lain, biasanya jauh lebih berisik dan getarannya lebih terasa karena konstruksinya yang lebih sederhana dan kurangnya teknologi peredam canggih. Jadi, kalau kenyamanan adalah prioritasmu, mesin diesel common-rail modern dari merek-merek yang fokus pada NVH akan jauh lebih unggul.

5. Apa saja tips atau kebiasaan mengemudi yang paling penting untuk menjaga performa dan keawetan mesin diesel modern (khususnya common-rail) agar tetap optimal dalam jangka panjang?

Untuk menjaga performa dan keawetan mesin diesel modern, terutama yang common-rail, agar tetap optimal dalam jangka panjang, ada beberapa tips dan kebiasaan mengemudi yang paling penting:

Gunakan Bahan Bakar Berkualitas Tinggi: Ini adalah yang paling krusial. Selalu gunakan solar dengan Cetane Number tinggi dan kandungan sulfur rendah (seperti Pertamina Dex atau Dexlite). Hindari sebisa mungkin penggunaan Bio Solar secara terus-menerus karena dapat merusak injektor dan pompa high-pressure dalam jangka panjang.

Lakukan Servis Berkala Tepat Waktu: Patuhi jadwal servis rutin sesuai rekomendasi pabrikan. Ini termasuk penggantian oli mesin (dengan spesifikasi yang sesuai untuk diesel modern, biasanya API CI-4 atau CJ-4) dan yang sangat penting adalah penggantian filter solar secara teratur. Filter solar pada mesin common-rail harus diganti lebih sering karena fungsinya sangat vital untuk menyaring kotoran dan air.

Jangan Langsung Mematikan Mesin Setelah Perjalanan Jauh atau Kecepatan Tinggi: Jika mobilmu punya turbo (kebanyakan diesel modern punya), biarkan mesin idle selama 1-2 menit setelah perjalanan jauh atau saat baru saja memacu mobil dalam kecepatan tinggi. Ini memberi waktu turbo untuk mendingin dan melumasi dirinya sendiri, mencegah kerusakan dini.

Perhatikan Indikator di Dashboard: Jangan abaikan lampu indikator yang menyala, terutama Check Engine Light atau lampu filter solar. Segera periksakan ke bengkel jika ada indikator yang tidak biasa.

Hindari Memaksa Mesin di RPM Terlalu Rendah: Meskipun mesin diesel punya torsi besar di RPM rendah, jangan terlalu sering memaksakan akselerasi berat di RPM yang sangat rendah, karena bisa memicu penumpukan karbon dan membebani komponen.

SHARE THIS POST​

Ingin Reservasi Sekarang?

Halo Domo Lovers 👋, reservasi sekarang juga untuk mendapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin ❤️