📢 Klaim Promo Cuci AC Mobil 99 Ribu! Klik Disini

6 Penyebab AC Mobil Bau Saat Dinyalakan

ac mobil bau saat dinyalakan

DokterMobil.co.id akan membahas penyebab AC mobil bau saat dinyalakan. Bau yang muncul saat AC mobil dinyalakan dapat menjadi masalah yang mengganggu, terutama bagi pengemudi dan penumpang.

AC Mobil Bau Saat Dinyalakan

AC mobil bau saat dinyalakan selain mengurangi kenyamanan, bau yang tidak sedap juga dapat menunjukkan adanya masalah pada sistem pendinginan mobil. Dengan memahami penyebabnya, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Mari kita jelajahi lebih lanjut!

1. Filter AC Kotor

Salah satu penyebab utama AC mobil bau saat dinyalakan adalah filter AC yang kotor. Filter AC berfungsi untuk menyaring debu, kotoran, dan partikel lainnya dari udara sebelum masuk ke dalam sistem pendinginan mobil.

Jika filter AC tidak dibersihkan atau diganti secara teratur, debu dan kotoran akan menumpuk di dalamnya.

Akibatnya, udara yang keluar dari AC akan terkontaminasi dan dapat menyebabkan bau yang tidak sedap. Solusinya, periksa dan bersihkan atau ganti filter AC secara teratur sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

2. Bakteri dan Jamur pada Evaporator

Evaporator adalah komponen penting dalam sistem AC mobil yang berfungsi untuk mendinginkan udara sebelum ditiupkan ke dalam kabin.

Namun, kondisi yang lembab di dalam evaporator dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.

Ketika AC dinyalakan, udara yang melewati evaporator akan membawa bersamaan bau yang dihasilkan oleh mikroorganisme ini.

Untuk mengatasi masalah ini, gunakan produk pembersih AC khusus yang dapat membunuh bakteri dan jamur, atau bawa mobil Anda ke bengkel untuk membersihkan evaporator secara profesional.

3. Kondensor Kotor

Kondensor adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah gas refrigeran yang panas menjadi cairan. Kondensor biasanya terletak di bagian depan mobil dan mudah terkena kotoran seperti debu, daun, atau serangga.

Jika kondensor kotor, udara yang melewati permukaannya akan terkontaminasi dan dapat menyebabkan bau yang tidak sedap ketika AC dinyalakan. Anda dapat membersihkan kondensor dengan hati-hati menggunakan air bersih dan tekanan rendah, atau periksakan ke bengkel jika diperlukan.

4. Saluran Pembuangan Tersumbat

Sistem AC mobil memiliki saluran pembuangan yang berfungsi untuk mengalirkan air kondensasi ke luar kendaraan. Jika saluran pembuangan ini tersumbat oleh kotoran atau serpihan lainnya, air kondensasi dapat terjebak di dalamnya.

Kelembaban yang tinggi di saluran pembuangan yang tersumbat dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur, yang pada gilirannya dapat menghasilkan bau yang tidak sedap saat AC dinyalakan.

Untuk mengatasi masalah ini, periksa saluran pembuangan secara teratur dan pastikan tidak ada hambatan yang menghalangi aliran air.

5. Kebocoran Sistem Pendinginan

Kebocoran pada sistem pendinginan juga dapat menyebabkan bau yang tidak sedap ketika AC mobil dinyalakan. Kebocoran dapat terjadi pada berbagai komponen, seperti selang, koneksi, atau evaporator.

Cairan pendingin yang bocor dapat menghasilkan bau yang tidak sedap ketika terkena panas dari komponen lain dalam sistem AC. Jika Anda mencurigai adanya kebocoran, segeralah membawa mobil ke bengkel untuk diperiksa dan diperbaiki.

6. Penggunaan Bahan Bakar yang Tidak Layak

Bau yang tidak sedap saat AC dinyalakan juga dapat disebabkan oleh penggunaan bahan bakar yang tidak layak. Beberapa bahan bakar, seperti bensin berkualitas rendah atau campuran bensin yang tidak stabil, dapat menghasilkan bau yang tidak sedap ketika terbakar.

Pastikan Anda menggunakan bahan bakar berkualitas baik dan dari sumber yang terpercaya untuk menghindari masalah ini.

FAQ AC Mobil Bau Saat Dinyalakan

1. Apakah bau tidak sedap pada AC mobil berbahaya?

Bau tidak sedap pada AC mobil umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat mengganggu kenyamanan pengemudi dan penumpang. Namun, beberapa bau yang tidak sedap juga dapat menjadi tanda adanya masalah pada sistem pendinginan mobil, seperti kebocoran atau pertumbuhan mikroorganisme. Jika bau tidak sedap disertai dengan gejala lain yang mencurigakan, disarankan untuk memeriksakan mobil ke bengkel.

2. Berapa sering filter AC harus diganti?

Filter AC sebaiknya diperiksa dan dibersihkan atau diganti setiap 10.000-15.000 kilometer atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Jika mobil sering digunakan dalam kondisi berdebu atau berpolusi tinggi, filter AC mungkin perlu diganti lebih sering.

3. Apakah produk pembersih AC mobil aman digunakan?

Produk pembersih AC mobil yang dirancang khusus aman digunakan jika mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Namun, jika Anda ragu atau tidak yakin cara menggunakannya, sebaiknya bawa mobil ke bengkel untuk membersihkan AC secara profesional.

4. Bagaimana cara mencegah bau tidak sedap pada AC mobil?

Beberapa cara untuk mencegah bau tidak sedap pada AC mobil antara lain:

  • Bersihkan atau ganti filter AC secara teratur.
  • Gunakan produk pembersih AC untuk membunuh bakteri dan jamur pada evaporator.
  • Pastikan kondensor tetap bersih dengan membersihkannya secara berkala.
  • Periksa dan bersihkan saluran pembuangan AC untuk memastikan aliran air lancar.
  • Perhatikan kebocoran pada sistem pendinginan dan segera perbaiki jika ditemukan.
  • Gunakan bahan bakar berkualitas baik dan dari sumber yang terpercaya.

5. Mengapa bau tidak sedap pada AC mobil hanya terjadi saat dinyalakan?

Bau tidak sedap pada AC mobil sering kali terjadi saat dinyalakan karena udara dalam kabin dihisap ke dalam sistem AC dan kemudian ditiupkan kembali setelah melalui proses pendinginan.

Bau yang ada dalam kabin, seperti bau asap rokok atau bau makanan, akan terbawa bersamaan dengan udara yang melewati evaporator dan kemudian ditiupkan ke dalam kabin saat AC dinyalakan.

6. Bagaimana cara membedakan jenis bau spesifik yang muncul dari AC, untuk mengidentifikasi penyebabnya lebih akurat (misalnya, bau filter kotor, bau jamur, atau bau kebocoran refrigerant)?

Mengenali bau spesifik dari AC mobil bisa membantu kamu tahu apa penyebabnya:

Bau Apek, Lumut, atau Kaus Kaki Basah: Ini adalah bau paling umum dan kuat mengindikasikan pertumbuhan jamur dan bakteri di evaporator atau saluran drainase yang tersumbat. Evaporator adalah tempat lembap dan gelap yang jadi sarang empuk mikroorganisme ini.

Bau Debu atau Kotoran Tanah: Kalau baunya seperti debu tebal yang terbakar atau bau tanah yang kering, kemungkinan besar filter AC kamu kotor parah. Ini berarti filter sudah jenuh dan tidak lagi efektif menyaring udara.

Bau Kimia, Manis, atau Mirip Bahan Bakar (Gas): Hati-hati kalau muncul bau seperti ini. Bau manis bisa jadi tanda kebocoran refrigerant (freon), sedangkan bau seperti bahan bakar bisa berasal dari kebocoran di sistem pendingin mesin atau knalpot yang terisap masuk ke kabin. Bau kimia tajam juga bisa menandakan kebocoran dari cairan lain di dalam mobil.

Bau Asap (Seperti Knalpot): Kalau mobil kamu menggunakan bahan bakar yang kualitasnya kurang baik, kadang hasil pembakarannya bisa menghasilkan bau asap yang terisap ke dalam sistem AC. Ini juga bisa jadi pertanda kondensor kotor yang menarik bau dari luar.

7. Berapa perkiraan biaya yang perlu disiapkan untuk mengatasi setiap masalah penyebab AC bau yang disebutkan, mulai dari pembersihan hingga perbaikan kebocoran sistem?

Perkiraan biaya ini bisa bervariasi tergantung jenis mobil, lokasi bengkel, dan tingkat keparahan masalahnya:

Pembersihan Filter AC: Jika hanya membersihkan filter, mungkin hanya dikenakan biaya jasa ringan sekitar Rp50.000 – Rp100.000 kalau kamu tidak melakukannya sendiri. Mengganti filter biayanya tergantung harga filter, mulai dari Rp50.000 hingga Rp250.000 atau lebih.

Pembersihan Evaporator (Tanpa Bongkar Dasbor): Untuk pembersihan dengan metode spray atau fogging (sering disebut deep cleaning AC), biayanya antara Rp150.000 hingga Rp400.000. Metode ini cocok untuk membersihkan jamur dan bakteri ringan.

Pembersihan Evaporator (Dengan Bongkar Dasbor): Ini adalah pembersihan menyeluruh yang paling efektif. Biayanya lebih mahal karena kompleksitas pekerjaan membongkar pasang dasbor, bisa mencapai Rp500.000 hingga Rp1.500.000 atau bahkan lebih, tergantung jenis mobil.

Mengatasi Saluran Drainase Tersumbat: Umumnya tidak terlalu mahal, mungkin sekitar Rp100.000 hingga Rp300.000 untuk biaya jasa pembersihan sumbatan.

Perbaikan Kebocoran Sistem Pendingin: Ini bisa jadi yang paling mahal. Tergantung letak dan komponen yang bocor (selang, pipa, kondensor, atau evaporator itu sendiri), biayanya bisa mulai dari Rp500.000 hingga jutaan Rupiah jika melibatkan penggantian komponen besar seperti evaporator.

Perbaikan Kondensor Kotor: Pembersihan kondensor eksternal biasanya termasuk dalam servis AC rutin, jadi biayanya akan masuk paket servis, sekitar Rp200.000 hingga Rp500.000 untuk servis AC lengkap.

8. Apakah ada produk pembersih AC yang aman dan efektif untuk mengatasi bau yang bisa digunakan sendiri oleh pemilik mobil sebagai langkah perawatan awal sebelum ke bengkel?

Ada beberapa produk pembersih AC yang aman dan bisa kamu gunakan sendiri sebagai langkah perawatan awal atau untuk mengatasi bau ringan sebelum harus ke bengkel. Produk-produk ini biasanya tersedia dalam bentuk:

AC Cleaner Spray: Ini adalah kaleng semprot yang dilengkapi selang panjang. Kamu bisa menyemprotkannya langsung ke kisi-kisi AC atau ke lubang ventilasi tersembunyi yang mengarah ke evaporator. Cairan ini akan melarutkan kotoran dan membunuh bakteri, lalu keluar bersama air kondensasi. Harganya sekitar Rp50.000 – Rp150.000.

AC Fogger/Buster: Ini adalah kaleng berisi cairan yang akan mengeluarkan uap/kabut saat diaktifkan di dalam kabin mobil dengan AC menyala. Kabut ini akan bersirkulasi ke seluruh sistem AC, membersihkan dan membunuh bakteri penyebab bau. Harganya sekitar Rp70.000 – Rp200.000.

Meskipun produk ini efektif untuk perawatan awal dan bau ringan, ingatlah bahwa mereka mungkin tidak sekuat pembersihan menyeluruh yang dilakukan di bengkel, terutama jika ada sumbatan atau kotoran tebal yang menempel. Selalu ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan produk dengan teliti.

9. Selain membersihkan filter AC secara rutin, adakah kebiasaan atau tips penggunaan AC sehari-hari yang bisa membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur di evaporator?

Untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur di evaporator, selain rutin membersihkan filter, kamu bisa terapkan kebiasaan ini:

Matikan AC Beberapa Menit Sebelum Sampai Tujuan: Sekitar 5-10 menit sebelum mematikan mesin, matikan kompresor AC (biarkan blower tetap menyala). Ini akan membuat evaporator mengering dari embun, sehingga tidak ada kelembapan yang tersisa untuk pertumbuhan jamur.

Nyalakan Blower Kencang Sesekali: Setelah mematikan AC (kompresor), biarkan blower AC menyala dengan kecepatan tinggi selama beberapa menit untuk membantu mengeringkan saluran dan evaporator.

Gunakan Fitur “Fresh Air” (Udara Luar): Sesekali buka fitur sirkulasi udara luar (fresh air). Ini membantu menukar udara di dalam kabin dan mengurangi kelembapan yang terperangkap, terutama saat cuaca cerah.

Hindari Meninggalkan Barang Basah di Kabin: Handuk basah, payung basah, atau pakaian lembap bisa meningkatkan kelembapan di dalam mobil, yang akan diserap oleh sistem AC dan berpotensi memicu jamur.

10. Seberapa sering filter AC (filter kabin) sebaiknya diganti total, bukan hanya dibersihkan, untuk mencegah bau tidak sedap?

Filter AC atau filter kabin tidak cukup hanya dibersihkan, tapi memang harus diganti secara berkala. Idealnya, filter AC sebaiknya diganti total setiap 10.000 hingga 20.000 kilometer atau setiap 1 tahun sekali, mana saja yang tercapai lebih dulu.

Namun, frekuensi ini bisa lebih cepat tergantung pada kondisi lingkungan tempat kamu sering berkendara:

Daerah Berdebu/Berpolusi Tinggi: Jika kamu tinggal atau sering melewati area konstruksi, jalan tanah, atau daerah dengan tingkat polusi udara tinggi, filter bisa lebih cepat kotor dan perlu diganti setiap 6 bulan sekali atau setiap 5.000 – 7.500 kilometer.

Pengguna Alergi/Asma: Jika ada anggota keluarga yang punya alergi atau asma, mengganti filter lebih sering bisa membantu menjaga kualitas udara di kabin tetap bersih.

Meskipun filter dibersihkan, kotoran yang sudah menempel dalam pori-pori filter lama kelamaan akan sulit hilang dan efektivitas penyaringannya akan menurun. Mengganti filter secara rutin adalah cara paling efektif untuk mencegah bau tidak sedap dan menjaga kualitas udara di dalam mobil tetap segar.

SHARE THIS POST​

Ingin Reservasi Sekarang?

Halo Domo Lovers 👋, reservasi sekarang juga untuk mendapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin ❤️