Salah satu hal yang menjadi penyebab radiator panas pada mobil adalah kurangnya kepekaan pemilik mobil terhadap kondisi mobilnya. Hal ini biasanya diperparah dengan alasan tidak ada waktu sampai bengkel tutup. Tentunya jika hal ini dibiarkan terlalu lama, akan mengganggu kesehatan si mobil kesayangan. Pasti domolovers tidak ingin si mobil kesayangan turun mesin dan menyerap konsumsi uang yang cukup banyak, bukan? Oleh karena itu, sudah saya rangkum apa saja penyebab radiator panas.
Daftar isi
5 Penyebab Radiator Panas yang Sering Ditemui
-
Radiator Kotor
Hal paling utama yang selalu menjadi penyebab radiator panas dan paling umum adalah radiator yang kotor. Fungsi radiator sendiri dalam sistem pendinginan adalah menjaga temperatur kendaraan agar tidak mengalami overheat atau panas berlebihan.
Cara kerja radiator yaitu :
- dimulai dari mengalirnya air radiator atau yang sering kita sebut sebagai coolant ke saluran yang mengelilingi mesin. Fungsi coolant sendiri adalah menyerap panas yang dihasilkan oleh mesin.
- Coolant atau air ini akan masuk ke bagian inti radiator untuk membuang suhu panas ke udara
- Untuk mempercepat pembuangan suhu panas maka kipas radiator akan berputar membantu pemindahan udara panas dan begitu seterusnya.
Air radiator yang berwarna kecoklatan juga bisa menjadi penyebab radiator panas, lho domolovers. Hal ini bisa saja terjadi karena adanya komponen yang berkarat pada bagian radiator, blok mesin atau komponen lain. Solusi untuk air radiator berwarna kecokelatan tentu saja dengan menguras radiator. Gunakan radiator flush sebagai bahan pembersih, lalu gunakan air sebanyak mungkin agar larutan deterjen hilang ya, sobat.
Selain karena air radiator kotor, penyebab radiator panas lainnya bisa karena tutup radiator yang rusak. Tutup radiator yang rusak dapat menjadi penyebab radiator panas karena air pada radiator selalu berkurang atau habis, seal karet yang getas atau robek pada tutup radiator dapat membuat air lebih cepat habis. Karena hal ini tentu saja akan membuat air mengalir lebih cepat menuju tabung cadangan sebelum presure valve terbuka. Solusinya, tentu saja sobat harus segera menggantinya dengan yang baru.
Hati-hati ya sobat, jika ada kebocoran pada bagian radiator. Bukannya tidak mungkin, lho. Biasanya justru kebocoran ini dapat terjadi pada komponen water pump dan di sirip komponen radiator mobil. Water pump sendiri merupakan komponen yang bertugas memompa melakukan sirkulasi air yang ada di dalam mesin, jika water pump bocor maka akan menyebabkan penurunan volume air radiator.
Sedangkan kebocoran yang terjadi pada sirip radiator mobil biasanya tidak akan begitu jelas terlihat. Pasalnya kebocoran ini sudah terjadi penguapan bahkan sebelum air menetes. Maka dari itu, untuk mengatasi kedua hal ini, sobat perlu melakukan pengecekan berkala.
-
Kualitas Oli tidak Sesuai Standar Pabrik
Penyebab radiator panas kedua adalah kualitas oli mobil. Oli kualitas rendah dan biasanya “murah” tentunya akan menyebabkan radiator lebih cepat panas, ketimbang oli standar pabrikan yang biasanya terlihat “lebih mahal”. Hal ini dikarenakan oli yang kualitasnya rendah tidak memiliki kemampuan untuk menahan panas ekstrem pada mesin mobil. Sehingga volume oili menjadi cepat berkurang dan cepat menguap.
Solusi yang ditawarkan adalah tentunya membeli oli standar pabrikan dong, sobat. Jangan terkesima oleh iming-iming oli murah, ya. Hal ini tentu saja akan berakibat fatal pada mesin mobil sendiri. Efek jangka panjang menggunakan oli murah ini adalah rusaknya komponen mesin, terutama pada bagian blok dan silinder mesin mobil.
Selain itu, oli murah juga akan membuat banyak kerak dimana-mana. Penting untuk diketahui nih, sobat. Biasanya oli murah yang dijual tanpa kemasan aslinya, biasanya adalah oli bekas. Jika oli baru biasanya berwarna kuning keemasan, oli bekas tanpa kemasan yang dijual ini cenderung berwarna cokelat kehitaman. Jadi, hati-hati ya, domolovers.
-
Kipas Pendingin Mati
Kipas yang dimaksud adalah kipas yang berfungsi menyedot udara dingin dari luar. Jika kipas ini mati maka menjadi penyebab radiator panas ketiga. Kipas yang mati akan membuat suhu tinggi terperangkap di dalam dan tebak apa yang terjadi? Yep, betul! Mesin overheat. Jika terus-terusan begini, perlu domolovers cek ya. Cek bagian fan belt, apakah masih normal, sudah kendur atau malah putus. Kipas fan belt yang terlalu kendor biasanya akan berbunyi.
-
Thermostat tidak berfungsi atau Rusak
Thermostat merupakan komponen pengukur suhu yang menjaga kestabilan suhu mesin. Komponen ini bisa dikatakan cukup penting saat kita berbicara mengenai sistem pendinginan. Jika thermostat rusak atau tidak berfungsi maka akan mengganggu buka tutup jalur cairan pendingin. Sehingga katup tidak akan terbuka dan cairan pendingin tidak akan masuk dan bersirkulasi ke radiator sehingga menyebabkan radiator overheat atau panas.
Baca Juga : Penyebab Mobil Bergetar
Cara paling mudah mengetahui ada yang bermasalah pada thermostat bisa dari indikator di panel instrumen, hal ini tentu saja dari efek panas berlebih tadi. Jika sudah begini, sebaiknya segera bawa mobil sobat ke bengkel terdekat ya.
-
Cairan Radiator tidak sesuai
Cairan radiator bisa menjadi penyebab radiator panas, lho sobat. Ini karena cairan radiator kan ada banyak tipe. Biasanya orang-orang awam seperti saya dan sobat, mengisi cairan radiator dengan air PDAM atau air tanah. Tentu saja ini bisa berbahaya. Air PDAM atau air tanah biasanya mengandung zat berat seperti logam dan mineral yang bisa membuat timbulnya karat dan kerak pada mesin.
Selain itu, air PDAM atau air tanah tidak bisa kita ketahui berapa unsur mineral dan logam. Oleh sebab itu, disarankan menggunakan cairan khusus untuk radiator. Namun bukan berarti tidak boleh lho,sobat. Domolovers, boleh menggunakan air tanah dengan catatan harus melakukan penggantian setiap 5 minggu sekali.
FAQ Seputar Penyebab Radiator Mobil Panas
1. Apa saja potensi dampak jangka panjang pada komponen mesin jika mobil sering mengalami overheat atau dibiarkan panas berlebih tanpa penanganan cepat?
Kalau mobilmu sering overheat atau kamu membiarkannya panas berlebih tanpa penanganan cepat, ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang yang serius pada berbagai komponen mesin:
Piston dan Ring Piston Rusak: Panas berlebih bisa bikin piston memuai di luar batas toleransi, bahkan bisa sampai macet di dalam silinder. Ring piston juga bisa kehilangan elastisitasnya, yang berujung pada kompresi bocor dan konsumsi oli berlebih.
Blok Mesin Bengkok atau Retak: Ini adalah mimpi buruk setiap pemilik mobil. Panas ekstrem bisa menyebabkan blok mesin (bagian inti mesin tempat piston bergerak) mengalami deformasi atau melengkung, bahkan retak. Perbaikan atau penggantian blok mesin ini biayanya sangat mahal, kadang lebih baik beli mesin baru.
Cylinder Head Melengkung atau Retak: Sama seperti blok mesin, cylinder head (kepala silinder) juga sangat rentan terhadap panas berlebih. Jika melengkung, kompresi mesin akan bocor, bercampur dengan air pendingin, dan menyebabkan performa mesin turun drastis. Kalau sampai retak, cairan pendingin bisa masuk ke ruang bakar atau oli.
Gasket Kepala Silinder Jebol: Gasket cylinder head adalah segel penting antara blok mesin dan cylinder head. Panas berlebih bisa membuatnya pecah atau gosong, mengakibatkan oli dan air pendingin saling bercampur, atau kompresi bocor. Ini salah satu penyebab umum mesin berasap putih dan harus turun mesin.
Kerusakan Komponen Lain: Bearing mesin bisa cepat aus, seal oli bisa getas dan bocor, bahkan sensor-sensor elektronik yang peka suhu bisa rusak. Sistem pelumasan dan pendinginan jadi tidak efektif, dan oli bisa kehilangan kualitasnya lebih cepat.
2. Jika indikator suhu mesin tiba-tiba naik drastis atau menyala merah saat berkendara, apa langkah darurat paling aman yang harus segera dilakukan pengemudi untuk mencegah kerusakan mesin lebih parah?
Jika kamu sedang berkendara dan tiba-tiba indikator suhu mesin naik drastis atau menyala merah, jangan panik tapi segera lakukan langkah darurat ini untuk mencegah kerusakan mesin yang lebih parah:
Segera Menepi dan Matikan AC: Cari tempat aman untuk menepi dan segera matikan AC. Mematikan AC akan mengurangi beban mesin dan beban pada sistem pendingin.
Matikan Mesin (Jika Indikator Sangat Tinggi): Kalau indikator suhu sudah menunjukkan overheat yang parah (misalnya jarum di batas merah paling atas atau lampu sudah menyala merah pekat), segera matikan mesin. Membiarkan mesin menyala dalam kondisi overheat akan memperparah kerusakan.
Buka Kap Mesin (Hati-hati): Buka kap mesin untuk membantu pelepasan panas dari ruang mesin. Jangan pernah langsung membuka tutup radiator saat mesin panas! Cairan pendingin di dalamnya sangat panas dan bertekanan tinggi, bisa menyembur dan menyebabkan luka bakar serius.
Tunggu Sampai Mesin Dingin: Biarkan mesin mendingin setidaknya 30 menit hingga 1 jam. Jangan terburu-buru mengisi air atau memeriksa apa pun saat mesin masih panas mengepul.
Periksa Level Air Radiator (Setelah Dingin): Setelah mesin benar-benar dingin, baru kamu bisa perlahan membuka tutup radiator (gunakan lap tebal atau sarung tangan). Periksa level air pendingin. Jika kurang, tambahkan air biasa dulu secukupnya untuk darurat, lalu tutup kembali dengan rapat.
Cari Bantuan: Segera hubungi bengkel atau layanan derek. Jangan paksakan mobil berjalan jauh jika masalah overheat belum ditemukan dan diperbaiki.
3. Adakah jenis atau spesifikasi coolant tertentu yang lebih direkomendasikan untuk kondisi iklim Indonesia atau tipe mesin mobil tertentu, dan apa risikonya jika menggunakan air biasa?
Jangan sekali-kali menggunakan air biasa untuk jangka panjang sebagai cairan pendingin! Air biasa punya titik didih yang lebih rendah dan titik beku yang lebih tinggi, serta paling penting, mengandung mineral yang akan menyebabkan kerak dan korosi parah di dalam radiator dan saluran pendingin mesinmu.
Untuk memilih coolant yang tepat, perhatikan ini:
Rekomendasi Pabrikan: Ini yang paling utama. Selalu ikuti rekomendasi jenis coolant yang tertera di buku manual mobilmu. Ada berbagai jenis coolant dengan teknologi berbeda (misalnya Inorganic Acid Technology/IAT, Organic Acid Technology/OAT, Hybrid Organic Acid Technology/HOAT). Mencampur coolant yang berbeda jenis bisa menyebabkan reaksi kimia yang merusak sistem pendingin.
Iklim Indonesia: Untuk iklim tropis seperti Indonesia, coolant dengan titik didih tinggi sangat direkomendasikan. Coolant berkualitas baik biasanya punya titik didih di atas 100°C, bahkan bisa mencapai 120-130°C.
Anti-korosi: Pastikan coolant yang kamu pilih memiliki kandungan anti-korosi yang kuat. Ini penting untuk melindungi komponen logam di dalam sistem pendingin dari karat.
Konsentrasi: Ada coolant yang dijual dalam bentuk pekat (harus dicampur air suling/demineralisasi) dan ada yang sudah siap pakai (pre-mixed). Ikuti petunjuk pencampuran jika kamu beli yang pekat.
Risiko menggunakan air biasa:
- Kerak dan Sumbatan: Mineral dalam air biasa akan mengendap membentuk kerak di radiator dan saluran air, menyumbat sirkulasi, dan mengurangi efisiensi pendinginan.
- Korosi: Air biasa tidak punya zat anti-korosi. Ini akan mempercepat timbulnya karat pada komponen logam seperti radiator, blok mesin, dan pompa air.
- Titik Didih Rendah: Mesin mobil bekerja pada suhu tinggi. Air biasa bisa cepat mendidih dan menguap, menyebabkan volume air berkurang drastis dan risiko overheat meningkat.
- Pembentukan Busa: Air biasa lebih mudah membentuk busa, yang bisa menghambat aliran panas dan mengurangi efisiensi pendinginan.
4. Seberapa sering coolant pada radiator sebaiknya dikuras dan diganti secara keseluruhan, tidak hanya ditambahkan, untuk menjaga performa sistem pendingin?
Pengurasan dan penggantian coolant secara keseluruhan itu penting banget, jangan hanya ditambahkan. Ini menjaga efektivitas coolant dan kebersihan sistem pendingin.
Umumnya: Sebagian besar pabrikan merekomendasikan pengurasan dan penggantian coolant setiap 2 tahun atau 40.000 – 60.000 kilometer, mana yang tercapai lebih dulu.
Perhatikan Jenis Coolant: Beberapa jenis coolant modern dengan teknologi OAT (misalnya long-life coolant) bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga 5 tahun atau 100.000 kilometer. Selalu cek buku manual mobilmu atau petunjuk pada kemasan coolant yang kamu gunakan.
Kondisi Pemakaian: Jika mobilmu sering digunakan di kondisi ekstrem (misalnya macet parah terus-menerus, daerah sangat panas, atau sering membawa beban berat), ada baiknya mempertimbangkan interval penggantian yang lebih cepat.
Warna Coolant: Jika coolant sudah terlihat kotor, keruh, ada endapan, atau warnanya berubah drastis dari aslinya, itu adalah tanda kuat bahwa coolant sudah tidak efektif dan harus segera diganti, terlepas dari jadwal.
5. Bagaimana peran termostat dalam sistem pendingin dan apa gejala yang muncul jika termostat rusak, serta bagaimana kerusakan ini bisa menyebabkan radiator panas?
Termostat adalah komponen kecil tapi vital dalam sistem pendingin mobilmu. Perannya seperti “gerbang” yang mengatur kapan coolant boleh bersirkulasi penuh ke radiator.
Peran Termostat:
Termostat berfungsi untuk menjaga suhu kerja mesin tetap optimal dan stabil. Saat mesin masih dingin (baru dinyalakan), termostat akan menutup, menahan coolant tetap bersirkulasi di sekitar mesin saja (sirkuit kecil).
Ini membuat mesin cepat mencapai suhu kerja idealnya. Setelah mesin mencapai suhu tertentu (misalnya 80-90°C), termostat akan terbuka, memungkinkan coolant bersirkulasi ke radiator untuk didinginkan (sirkuit besar).
Gejala Jika Termostat Rusak:
- Overheat (Paling Umum): Jika termostat rusak dalam posisi tertutup, coolant tidak bisa mengalir ke radiator untuk didinginkan. Akibatnya, suhu mesin akan terus naik dan mobil mengalami overheat. Ini gejala paling berbahaya.
- Mesin Sulit Mencapai Suhu Optimal (Temperatur Dingin Terus): Jika termostat rusak dalam posisi terbuka terus-menerus, coolant akan selalu bersirkulasi penuh ke radiator. Mesin akan sulit mencapai suhu kerja idealnya, terutama saat cuaca dingin atau perjalanan pendek. Ini bisa menyebabkan konsumsi bahan bakar lebih boros dan emisi lebih tinggi.
- Fluktuasi Suhu Tidak Stabil: Jarum indikator suhu bisa naik turun secara tidak teratur, menunjukkan termostat tidak bisa mengatur aliran coolant dengan baik.
Bagaimana kerusakan termostat menyebabkan radiator panas?
Jika termostat rusak dalam kondisi tertutup atau hanya terbuka sebagian, ia akan menghambat aliran coolant panas dari mesin menuju radiator.
Meskipun radiator itu sendiri dalam kondisi baik, coolant panas tidak bisa sampai ke sana untuk didinginkan, atau hanya sedikit yang sampai.
Akibatnya, panas akan menumpuk di mesin, dan walaupun radiator mungkin terasa dingin di beberapa bagian (karena tidak ada aliran air panas), indikator suhu mesin akan menunjukkan overheat.
Jadi, termostat yang macet tertutup adalah penyebab umum radiator panas (atau lebih tepatnya, mesin panas karena coolant tidak bisa mencapai radiator).