Dalam industri otomotif, magnetic clutch memiliki peran yang penting dalam sistem pendinginan dan kelistrikan pada kendaraan.
Daftar isi
Penyebab Magnetic Clutch Tidak Bekerja
Namun, terkadang magnetic clutch tidak berfungsi dengan baik dan mengalami masalah. Doktermobil.co.id akan menjelaskan penyebab umum mengapa magnetic clutch tidak bekerja dan bagaimana mengatasinya.
1. Kelistrikan Bermasalah
Salah satu penyebab utama magnetic clutch tidak berfungsi adalah masalah kelistrikan.
Gangguan pada kabel, konektor yang longgar, atau kerusakan pada relay bisa menyebabkan magnetic clutch tidak menerima sinyal untuk aktif.
Pastikan semua koneksi kabel terhubung dengan baik dan relay bekerja dengan benar.
2. Kondisi Magnet Tidak Optimal
Magnetic clutch menggunakan magnet untuk menggerakkan komponen internalnya. Jika magnet dalam kondisi buruk atau melemah, maka magnetic clutch tidak akan berfungsi dengan baik.
Hal ini bisa disebabkan oleh ausnya magnet atau adanya kontaminasi pada magnet itu sendiri. Periksa dan ganti magnet yang rusak untuk memastikan kinerja magnetic clutch yang optimal.
3. Kurangnya Pelumasan atau Pelumas Tidak Tepat
Kurangnya pelumasan atau penggunaan pelumas yang tidak sesuai juga bisa menjadi penyebab magnetic clutch tidak bekerja.
Bagian-bagian internal magnetic clutch membutuhkan pelumasan yang cukup agar dapat bergerak dengan lancar.
Pastikan untuk menggunakan pelumas yang direkomendasikan oleh produsen dan lakukan pelumasan secara teratur.
4. Thermal Protector Aktif
Thermal protector adalah komponen penting dalam magnetic clutch yang berfungsi untuk melindungi clutch dari suhu yang berlebihan. Jika thermal protector aktif, maka magnetic clutch tidak akan berfungsi.
Hal ini biasanya terjadi saat suhu di sekitar magnetic clutch terlalu tinggi. Pastikan untuk memeriksa suhu dan memberikan waktu pendinginan yang cukup sebelum menggunakan kembali magnetic clutch.
5. Kerusakan pada Pressure Plate
Pressure plate adalah komponen yang bertanggung jawab untuk menekan magnetic clutch agar terhubung dengan kompresor.
Jika pressure plate mengalami kerusakan atau deformasi, magnetic clutch tidak akan berfungsi dengan baik. Periksa kondisi pressure plate secara berkala dan ganti jika diperlukan.
Baca Juga: Berikut 8 Penyebab Magnet Clutch AC Mobil Rusak yang Wajib Diketahui!
FAQ Seputar Magnetic Clutch Tidak Bekerja
1. Apa Saja Gejala yang Bisa Dirasakan atau Dilihat Pengemudi pada Sistem AC Mobil jika Magnetic Clutch Tidak Bekerja?
Kalau magnetic clutch AC mobilmu bermasalah, gejala yang paling jelas bisa kamu rasakan atau lihat adalah AC mobilmu enggak dingin sama sekali, atau cuma keluar angin biasa. Ini karena magnetic clutch itu ibarat koplingnya kompresor AC. Kalau dia enggak nyambung, kompresor AC enggak akan bisa muter, padahal kompresor ini yang tugasnya memompa freon biar AC jadi dingin.
Beberapa gejala spesifik lainnya yang bisa kamu perhatikan:
Tidak Ada Suara “Klik” saat AC Dinyalakan: Normalnya, saat kamu menghidupkan AC (tekan tombol AC di dasbor), akan terdengar suara “klik” dari area mesin, biasanya dari depan bawah. Suara ini menandakan magnetic clutch sedang bekerja mengaktifkan kompresor. Kalau suara itu enggak ada, kemungkinan magnetic clutch bermasalah.
Puli Kompresor Tidak Berputar: Kamu bisa intip bagian kompresor AC di mesin. Kalau AC dihidupkan, bagian tengah puli kompresor (yang terhubung dengan magnetic clutch) seharusnya ikut berputar. Kalau puli luar (yang terhubung dengan fan belt) berputar tapi bagian tengahnya diam saja, itu artinya magnetic clutch gagal mengaitkan kompresor. Hati-hati saat memeriksa ini, jangan sampai tangan atau benda lain tersangkut kipas atau fan belt yang berputar.
AC Hanya Dingin Sebentar Lalu Panas Lagi (Kadang-kadang): Ini bisa jadi magnetic clutch-nya kadang mau nyambung, kadang enggak. Jadi, AC dingin sebentar, lalu balik lagi ke angin biasa. Atau, kalau penyebabnya thermal protector aktif, AC akan dingin sampai suhu tertentu, lalu mati sendiri, dan baru dingin lagi setelah beberapa waktu.
2. Apa Dampak Jangka Panjang atau Kerusakan Lain yang Lebih Parah jika Magnetic Clutch yang Tidak Berfungsi Dibiarkan Terus-menerus?
Meskipun magnetic clutch yang rusak total mungkin hanya membuat AC tidak dingin, membiarkannya terus-menerus bisa menimbulkan beberapa dampak jangka panjang atau risiko kerusakan lain, terutama kalau masalahnya bukan cuma putus total tapi “macet” atau “selip”:
Kerusakan Kompresor AC: Ini adalah risiko terbesar. Jika magnetic clutch selip (tidak mengait sempurna) atau macet, ini bisa menyebabkan panas berlebih pada kompresor AC. Pelumasan kompresor bisa terganggu, komponen internal aus lebih cepat, atau bahkan kompresor bisa jebol. Biaya ganti kompresor itu lumayan mahal, bisa jutaan rupiah.
Kerusakan pada Belt atau Puli Lain: Magnetic clutch yang macet atau berputar tidak lancar bisa menimbulkan beban berlebih pada fan belt yang menggerakkan kompresor. Ini bisa bikin fan belt cepat putus atau merusak puli lain yang terhubung.
Aki Cepat Soak (Jika Ada Korsleting Kelistrikan): Kalau masalahnya karena korsleting atau kabel yang terus-menerus menarik arus listrik tanpa hasil, aki mobilmu bisa cepat tekor atau soak.
Penurunan Efisiensi BBM (Kadang-kadang): Jika magnetic clutch macet dalam posisi terhubung permanen (jarang terjadi tapi mungkin), kompresor akan terus berputar meskipun AC dimatikan. Ini akan membebani mesin terus-menerus dan menyebabkan konsumsi BBM jadi lebih boros.
Tidak Nyaman Berkendara: Tentu saja, tanpa AC yang berfungsi, apalagi di daerah tropis seperti Indonesia, pengalaman berkendara jadi sangat tidak nyaman, terutama saat cuaca panas atau macet.
3. Seberapa Sering Sebaiknya Pemeriksaan atau Servis pada Magnetic Clutch dan Sistem AC Dilakukan sebagai Bagian Perawatan Rutin?
Untuk menjaga magnetic clutch dan seluruh sistem AC tetap prima, kamu enggak perlu nunggu sampai ada masalah baru diperiksa. Ini rekomendasi umumnya:
Servis AC Rutin: Ini yang paling penting. Lakukan servis AC setidaknya setiap 1 tahun sekali atau setiap 20.000 km – 40.000 km, mana yang tercapai lebih dulu. Saat servis rutin AC, teknisi biasanya akan:
- Mengecek tekanan freon.
- Memeriksa kondisi magnetic clutch (apakah masih nyambung sempurna, ada suara aneh, atau ada karat).
- Memeriksa kondisi fan belt.
- Membersihkan kondensor dan filter kabin.
- Mengecek kebocoran pada sistem.
Pengecekan Visual Mandiri: Kamu bisa sesekali melongok ke area kompresor AC dan magnetic clutch saat mesin mati. Perhatikan apakah ada kotoran menumpuk, karat, atau kabel yang terlihat getas/terkelupas. Jika ada bau gosong atau oli rembes di sekitar kompresor, itu juga jadi tanda bahaya.
Saat Ganti Komponen AC Lain: Kalau ada komponen AC lain yang rusak dan harus diganti (misalnya kompresor itu sendiri, kondensor, atau evaporator), sebaiknya sekaligus minta teknisi untuk mengecek kondisi magnetic clutch secara menyeluruh.
4. Jenis Pelumas Seperti Apa yang Direkomendasikan atau Dihindari untuk Magnetic Clutch, dan Bagaimana Memastikan Pelumasan yang Tepat?
Sebenarnya, magnetic clutch itu sendiri tidak membutuhkan pelumas eksternal yang harus kamu tambahkan secara berkala seperti oli mesin atau oli transmisi. Dia bekerja berdasarkan gaya magnet dan gesekan antara puli dan pressure plate.
Ketika artikel menyebut “kurangnya pelumasan atau pelumas tidak tepat” sebagai penyebab masalah, itu lebih mengacu pada:
Pelumasan Internal Kompresor AC: Magnetic clutch adalah bagian dari kompresor AC. Kompresor AC itu sendiri punya oli khusus yang disebut oli kompresor (refrigerant oil), yang bersirkulasi bersama freon untuk melumasi bagian internal kompresor (piston, bearing, dll). Kalau oli kompresor ini kurang, kualitasnya buruk, atau jenisnya salah, kinerja kompresor akan terganggu, dan ini bisa memengaruhi beban kerja magnetic clutch atau bahkan menyebabkan kompresor macet dan magnetic clutch jadi bermasalah.
Jenis Oli Kompresor yang Direkomendasikan: Umumnya adalah PAG (Polyalkylene Glycol) Oil untuk sistem AC yang menggunakan freon R-134a, atau POE (Polyol Ester) Oil untuk freon R-1234yf. Jenis dan viskositas (kekentalan) spesifiknya harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobilmu.
Jenis yang Dihindari: Jangan pernah menggunakan oli mesin biasa, oli transmisi, atau oli hidrolik lainnya sebagai pengganti oli kompresor. Oli-oli ini tidak kompatibel dengan freon dan bisa merusak seluruh sistem AC, termasuk kompresor dan magnetic clutch.
Pelumas untuk Bearing Puli (Kadang): Puli tempat magnetic clutch menempel memiliki bearing (bantalan) di dalamnya. Bearing ini sudah dilumasi secara permanen dari pabrik. Jika bearing puli ini aus dan kering, bisa menimbulkan gesekan dan membuat magnetic clutch tidak bisa berputar lancar. Perbaikannya adalah mengganti bearing puli, bukan sekadar melumasinya dengan oli biasa.
Memastikan Pelumasan yang Tepat:
- Untuk memastikan pelumasan yang tepat pada sistem AC dan magnetic clutch, kuncinya adalah:
- Ganti Oli Kompresor AC saat Servis Besar AC atau Perbaikan Komponen: Ini biasanya dilakukan oleh teknisi AC profesional, mereka tahu jenis dan takaran yang pas.
Jangan Sembarangan Menambahkan Pelumas ke Area Magnetic Clutch/Puli: Kalau ada suara aneh dari puli, itu biasanya indikasi bearing rusak, bukan butuh pelumas. Bawa ke bengkel untuk diperiksa.
5. Bisakah Pengemudi Melakukan Pemeriksaan Awal atau “Troubleshooting” Sederhana di Rumah jika Mencurigai Magnetic Clutch Tidak Berfungsi?
Kamu bisa kok melakukan beberapa pengecekan awal sederhana di rumah kalau curiga magnetic clutch AC-mu bermasalah, sebelum membawanya ke bengkel:
Cek Sekring AC:
- Cari kotak sekring di mobilmu (biasanya di bawah kap mesin atau di bawah dasbor).
- Lihat diagram sekring untuk menemukan sekring yang berkaitan dengan “AC”, “Kompresor AC”, atau “Clutch”.
- Cek apakah ada sekring yang putus. Kalau putus, coba ganti dengan sekring cadangan yang punya ampere sama. Jika setelah diganti langsung putus lagi, berarti ada korsleting dan kamu harus ke bengkel.
Periksa Konektor Kabel ke Magnetic Clutch:
- Temukan kompresor AC di mesin (biasanya di bagian bawah depan mesin).
- Akan ada kabel yang terhubung ke bagian depan magnetic clutch. Cek apakah konektornya terlepas, kendor, atau ada kabel yang putus/digigit tikus. Coba pasang kembali konektornya dengan kuat.
- Dengarkan Suara “Klik”:
- Minta seseorang menghidupkan mesin, lalu kamu hidupkan AC dari dalam kabin.
- Dengarkan baik-baik di dekat kompresor AC. Apakah ada suara “klik” yang jelas saat AC dinyalakan dan dimatikan? Kalau tidak ada, itu indikasi kuat.
Amati Putaran Puli Kompresor (Hati-hati!):
- Pastikan mesin menyala dan AC dihidupkan.
- Lihat bagian puli kompresor. Ada bagian puli luar yang selalu berputar (digerakkan oleh fan belt). Ada bagian tengah puli (plat bulat) yang seharusnya ikut berputar kalau magnetic clutch aktif.
- Kalau bagian tengah itu diam saja saat AC hidup, berarti magnetic clutch tidak bekerja. JAGA JARI-JARIMU JAUH DARI AREA BERPUTAR!
Cek Level Freon (Jika Ada Alat): Kalau kamu punya alat pengukur freon (manometer AC), kamu bisa coba cek tekanan freon. Tekanan freon yang terlalu rendah juga bisa menyebabkan magnetic clutch tidak mau aktif karena ada sensor tekanan yang mencegah kompresor bekerja saat freon kurang.