📢 Klaim Promo Cuci AC Mobil 99 Ribu! Klik Disini

Penyebab Mesin Mobil Matic Ngempos dan Solusinya

Ada cukup banyak faktor yang memunculkan mesin mobil matic ngempos dan menjadikan pengalaman anda berkendara menjadi kurang nyaman. Untuk itu, beberapa penanganan cepat perlu dilakukan. Tujuannya hanya satu, agar kerusakan tidak meluas.

Faktor yang Menyebabkan Munculnya mesin mobil matic ngempos

Apabila Anda adalah pengendara mobil sejati, tentunya Anda sudah akrab dengan komponen-komponen yang ada dalam mobil. Salah satu yang terpenting dan perlu dikenal setiap pengendara mobil adalah gas.

Dimana gas adalah komponen yang paling akrab dengan pengendara, dan tentunya pengendara juga akan merasakan ketika ada masalah dengan gas.

Gas sendiri juga komponen yang sering mengalami masalah ngempos. Nah, lalu apa sih Penyebab Mobil Ngempos Saat di Gas.

Mobil ngempos atau kurang tenaga merupakan salah satu hal yang kurang menyenangkan dan harus segera ditangani.

Sebelum menangani masalah ini tentunya harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Adapun penyebabnya yaitu sebagai berikut:

Over heating pada mesin mobil

Penyebab mobil ngempos yang pertama adalah over heating yang disebabkan oleh sistem pendinginan kendaraan yang tidak dapat bekerja secara optimal sehingga mengakibatkan komponen di dalam mesin mengalami pemuaian secara drastis.

Kotornya filter udara dalam mobil

Filter udara dalam kendaraan memang memiliki peran yang cukup besar yaitu untuk menyaring dan membersihkan udara dari berbagai jenis kotoran yang bentuk debu. Pada umumnya mesin akan membutuh banyak oksigen dari udara saat proses pembakaran.

Nah, ketika filter udara tidak berfungsi dengan baik atau kotor akibat banyaknya debu, maka secara otomatis udara yang masuk ke dalam ruang pembakaran akan menjadi lebih sedikit karena ruang filter tetrsumbat oleh debu. Hal inilah yang dapat mengakibatkan gas mobil Anda ngempos atau kurang bertenaga.

Adanya masalah pada sistem pengapian

Pengapian merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam hal menentukan tenaga mesin. Pengapian merupakan komponen yang sangat berhubungan dengan kinerja proses pembakaran.

Apabila pengapian Anda mengalami masalah, tentunya kinerja mesin Anda akan menurun dan mesin akan mengalami yang namanya kekurangan tenaga atau ngempos.

Solusi Mengatasi Mobil Ngempos

  • Tune UP
  • Mengguanakan Volt Stabilizer

Itulah beberapa penyebab, solusi, dan pencegahan munculnya masalah penyebab mesin mobil matic ngempos yang sedang anda alami. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca.

FAQ Seputar mesin mobil matic ngempos

1. Bagaimana Sensasi “Ngempos” Itu Sebenarnya Terasa Saat Mengemudi Mobil Matic, dan Apa Perbedaannya dengan Mobil Manual yang Kehilangan Tenaga?

Sensasi “ngempos” pada mobil matic itu rasanya seperti tenaga mobil tiba-tiba “hilang” atau berkurang drastis, padahal pedal gas sudah kamu injak lumayan dalam. Mobil jadi terasa berat saat berakselerasi, susah menanjak, atau bahkan tidak bisa mencapai kecepatan tertentu yang biasanya mudah dicapai.

Ciri-ciri lain yang mungkin kamu rasakan saat mobil matic ngempos:

RPM Naik, tapi Kecepatan Tidak Bertambah Signifikan: Ini sering banget terjadi. Saat kamu gas, jarum RPM naik tinggi, tapi mobil terasa “tertahan” dan kecepatan tidak sebanding dengan putaran mesin. Ini seperti kopling selip di mobil manual, tapi bedanya ini terjadi di transmisi matic.

Perpindahan Gigi Terasa Lambat atau Kasar: Transmisi matic mungkin kesulitan atau terlambat pindah gigi, atau bahkan perpindahan giginya terasa kasar/menyentak karena mesin tidak punya tenaga yang cukup.

Akselerasi Lambat dan Terasa Berat: Saat mau menyalip atau butuh respons cepat dari mobil, mobilmu jadi lemot dan butuh waktu lama untuk menambah kecepatan.

Mesin Mengaung Lebih Keras dari Biasanya: Karena mesin dipaksa bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang kurang, suaranya bisa jadi lebih mengaung dari biasanya.

Perbedaannya dengan mobil manual yang kehilangan tenaga:

Pada mobil manual, saat kehilangan tenaga, pengemudi masih punya kontrol langsung lewat kopling dan perpindahan gigi. Kamu bisa saja menurunkan gigi untuk mencari tenaga, meskipun tetap akan terasa “loyo”. Kalau ada masalah kopling selip, itu akan sangat terasa dari RPM yang naik tapi mobil tidak lari.

Nah, di mobil matic, karena tidak ada kopling manual, sensasi “ngempos” ini seringkali lebih membingungkan bagi pengemudi karena kamu tidak bisa “mengakali” dengan injakan kopling. Tenaga yang hilang itu terasa lebih signifikan karena transmisi otomatis mungkin juga ikut bingung memilih rasio gigi yang tepat.

2. Apakah Ada Penyebab “Ngempos” yang Khusus Terkait dengan Transmisi Otomatis (Matic), Selain Masalah Umum Mesin yang Disebutkan?

Betul sekali! Selain masalah umum di mesin yang bisa terjadi di mobil manual atau matic (seperti overheating, filter udara kotor, atau sistem pengapian bermasalah yang disebutkan di atas), ada beberapa penyebab “ngempos” yang memang khas atau lebih sering terjadi pada mobil matic, yaitu masalah pada sistem transmisinya sendiri:

Oli Transmisi Otomatis (ATF) Kotor atau Kurang: Oli ATF punya peran vital di transmisi matic. Kalau oli kotor, kualitasnya buruk, atau volumenya kurang, pelumasan komponen transmisi jadi tidak optimal. Ini bisa menyebabkan:

Selip Kopling Transmisi: Ya, transmisi matic juga punya semacam kopling (disebut clutch pack). Oli yang buruk bisa bikin kopling ini selip, sehingga tenaga dari mesin tidak tersalurkan sempurna ke roda. Ini adalah penyebab umum RPM naik tapi mobil tidak lari.

Tekanan Hidrolik Berkurang: Transmisi matic bekerja dengan tekanan hidrolik oli. Kalau oli kotor atau kurang, tekanan ini bisa berkurang, sehingga perpindahan gigi jadi lambat, kasar, atau bahkan transmisi tidak bisa pindah gigi sama sekali.

Kerusakan pada Solenoid Valve Transmisi: Solenoid valve ini adalah katup elektrik yang mengatur aliran oli ATF untuk perpindahan gigi. Kalau ada solenoid yang rusak atau kotor, transmisi bisa gagal pindah gigi atau pindah gigi dengan tidak benar, membuat mobil terasa ngempos.

Masalah pada Torque Converter: Torque converter adalah komponen yang menghubungkan mesin ke transmisi pada mobil matic. Jika torque converter bermasalah (misalnya ada kebocoran internal atau kerusakan lock-up clutch), tenaga dari mesin tidak bisa ditransfer secara efisien ke transmisi, yang berujung pada mobil ngempos.

Kerusakan Komponen Internal Transmisi: Ausnya clutch pack, bearing, atau gigi-gigi di dalam transmisi bisa menyebabkan performa menurun dan tenaga hilang. Ini biasanya terjadi pada mobil dengan jarak tempuh tinggi atau yang kurang perawatan.

Kerusakan Modul Kontrol Transmisi (TCM): Seperti ECU untuk mesin, TCM adalah “otak” untuk transmisi. Jika modul ini bermasalah, sinyal kontrol ke transmisi bisa kacau, menyebabkan perpindahan gigi tidak akurat dan mobil jadi ngempos.

3. Apa Saja Dampak Jangka Panjang atau Kerusakan Paling Parah jika Masalah Mobil Matic “Ngempos” Tidak Segera Diatasi?

Kalau masalah mobil matic yang “ngempos” ini kamu biarkan berlarut-larut tanpa perbaikan, dampak jangka panjangnya bisa sangat serius dan berujung pada biaya perbaikan yang membengkak, lho:

Kerusakan Transmisi Otomatis Total: Ini adalah risiko paling besar. Masalah seperti selip kopling transmisi, kurangnya pelumasan, atau tekanan oli yang tidak stabil akan mempercepat keausan komponen internal transmisi. Pada akhirnya, transmisi bisa rusak total dan macet, sehingga mobil tidak bisa bergerak sama sekali. Biaya penggantian atau overhaul transmisi matic itu sangat mahal, bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Kerusakan Mesin Akibat Beban Berlebih: Saat mobil ngempos, kamu cenderung akan menginjak gas lebih dalam untuk mendapatkan tenaga. Ini membuat mesin bekerja di RPM tinggi secara terus-menerus tanpa hasil yang sepadan, sehingga membebani mesin dan bisa mempercepat keausan komponen mesin lainnya, bahkan berpotensi overheat atau boros BBM yang parah.

Konsumsi BBM Sangat Boros: Pembakaran yang tidak efisien atau transmisi yang selip akan membuat mobilmu mengonsumsi BBM jauh lebih banyak dari biasanya. Kamu jadi sering bolak-balik SPBU.

Penurunan Nilai Jual Mobil: Mobil dengan riwayat masalah transmisi yang dibiarkan cenderung punya nilai jual kembali yang jauh lebih rendah.

Risiko Kecelakaan: Mobil yang ngempos akan sulit untuk berakselerasi dalam situasi darurat, misalnya saat menyalip atau menghindari tabrakan. Ini tentu membahayakan keselamatanmu dan pengguna jalan lain.

4. Seberapa Sering Sebaiknya Kita Melakukan Tune Up atau Pengecekan Sistem Pengapian dan Pendinginan untuk Mencegah Mobil Matic “Ngempos”?

Untuk mencegah mobil maticmu ngempos dan menjaga performanya tetap prima, perawatan rutin itu kuncinya. Ini rekomendasi umumnya:

Tune Up Rutin: Idealnya, lakukan tune up setiap 10.000 – 20.000 km atau setiap 6 bulan – 1 tahun sekali. Tune up ini biasanya meliputi pengecekan dan pembersihan busi, filter udara, filter BBM, throttle body, dan pengaturan sistem pengapian. Ini penting untuk memastikan pembakaran optimal.

Pengecekan Sistem Pendinginan:

Periksa Cairan Pendingin (Coolant): Cek levelnya secara rutin (misal setiap bulan) dan pastikan tidak ada kebocoran. Ganti cairan pendingin sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya setiap 2 – 4 tahun sekali atau 40.000 – 80.000 km.

Periksa Kipas Radiator: Pastikan kipas bekerja normal saat suhu mesin naik.

Bersihkan Radiator: Lakukan pembersihan radiator eksternal dari kotoran atau lumpur secara berkala (misal setiap servis rutin).

Pengecekan Sistem Pengapian:

Busi: Ganti busi sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya setiap 20.000 – 40.000 km untuk busi standar, atau lebih lama untuk busi iridium/platinum.

Koil Pengapian dan Kabel Busi: Periksa kondisinya saat tune up. Jika ada tanda-tanda kerusakan, segera ganti.

Perawatan Khusus Transmisi Otomatis (Sangat Penting untuk Cegah Ngempos):

Ganti Oli Transmisi Otomatis (ATF): Ini krusial! Ganti oli ATF sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya setiap 40.000 – 80.000 km atau setiap 2 – 4 tahun. Jangan pernah menunda penggantian ATF karena ini bisa sangat merusak transmisi.

Ganti Filter Oli Transmisi: Seringkali dilakukan bersamaan dengan penggantian ATF. Filter ini menyaring kotoran di dalam transmisi.

5. Bagaimana Cara Kerja Volt Stabilizer dalam Mengatasi Masalah Mobil “Ngempos”, dan Apakah Ada Risiko Penggunaannya?

Volt Stabilizer (stabilizer tegangan) adalah alat elektronik tambahan yang dipasang di aki mobil. Klaim utamanya adalah menstabilkan aliran listrik ke seluruh sistem kelistrikan mobil, termasuk komponen penting seperti ECU (Engine Control Unit), injektor bahan bakar, dan sistem pengapian.

Cara Kerjanya untuk Mengatasi “Ngempos” (klaimnya):

Pengapian Lebih Sempurna: Dengan tegangan listrik yang stabil, koil pengapian dan busi bisa menghasilkan percikan api yang lebih kuat dan konsisten. Pembakaran bahan bakar jadi lebih sempurna di ruang mesin, yang secara teori bisa meningkatkan tenaga dan efisiensi.

Kerja Injektor Lebih Optimal: Injektor bahan bakar juga butuh suplai listrik yang stabil untuk bisa menyemprotkan BBM dengan presisi. Tegangan yang stabil diklaim bisa membuat semprotan injektor lebih halus dan akurat, sehingga pembakaran lebih baik.

Sensor dan ECU Lebih Presisi: Sensor-sensor di mesin (seperti sensor MAF/MAP, sensor O2) yang mengirim data ke ECU akan bekerja lebih akurat dengan suplai listrik yang stabil. ECU pun bisa mengolah data dan memberikan perintah yang lebih tepat ke mesin, sehingga performa bisa optimal dan mengurangi potensi ngempos.

Mengurangi Beban Aki: Dengan menstabilkan kelistrikan, volt stabilizer diklaim bisa mengurangi beban kerja aki dan sistem pengisian, yang secara tidak langsung menjaga pasokan listrik tetap prima.

Apakah Ada Risiko Penggunaannya?

Secara umum, risiko penggunaan volt stabilizer yang berkualitas dan dipasang dengan benar cenderung kecil. Namun, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:

Klaim Penghematan/Peningkatan Tenaga Bervariasi: Efek nyata dari volt stabilizer terhadap penghematan BBM atau peningkatan tenaga seringkali tidak signifikan pada mobil yang sistem kelistrikannya sudah sehat. Klaim yang terlalu bombastis perlu dipertanyakan. Efeknya mungkin lebih terasa pada mobil tua atau yang sistem kelistrikannya mulai kurang stabil.

Kualitas Produk: Pilih volt stabilizer dari merek terpercaya. Produk abal-abal dengan komponen murahan bisa saja justru menimbulkan masalah kelistrikan atau bahkan merusak komponen lain.

Pemasangan: Pastikan pemasangannya dilakukan oleh teknisi yang berpengalaman agar tidak terjadi korsleting atau masalah kelistrikan lainnya.

Intinya, volt stabilizer bisa menjadi pelengkap, tapi bukan solusi utama untuk masalah mobil ngempos. Jika mobilmu ngempos, prioritaskan dulu pengecekan dan perbaikan penyebab utamanya (mesin, transmisi, sistem pengapian/pendinginan) di bengkel. Setelah itu, volt stabilizer bisa jadi opsi untuk menjaga stabilitas kelistrikan.

SHARE THIS POST​

Ingin Reservasi Sekarang?

Halo Domo Lovers 👋, reservasi sekarang juga untuk mendapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin ❤️