Merawat mobil sudah menjadi kewajiban para pengguna mobil. Jika tidak rutin dirawat, maka kerusakan bisa saja timbul oli rembes dari blok mesin mobil. Mungkin anda masih bertanya-tanya, mengapa oli bisa mengalami kebocoran? Ini sebabnya !
Daftar isi
Penyebab Oli Rembes dari Blok Mesin Mobil dan Solusinya
Waspadai jika oli mesin kendaraaan anda sudah rembes atau bocor. Seperti yang telaah kita ketahui bersama, bahwa oli merupakan komponen vital pada kendaraan. Jika mengalami kerusakan, tentu akan berdampak pada aktivitas berkendara anda. Selengkapnya, simak penyebab oli rembes dari blok mesin dibawah ini ;
1. Rembesan Di Bagian Ujung Kanan Depan dan Bagian Bawah Mobil
Jika anda mendapati rembesan oli yang berada di bagian ujung kanan depan serta bawah mobil, maka bisa dipastikan jika kebocoran ini disebabkan karena permasalahan pada seal kompresor. Hal ini juga terlihat dari warna rembesan oli yang merah atau jernih. Masalah ini harus segera diperbaiki sehingga tidak mempengaruhi ataupun merusak bagian lainnya seperti pompa oli power steering.
Kondisi ini juga dapat disebabkan karena kebocoran pada seal oil pump dan seal oil crankshaft. Bisa terlihat dari rembesan oli yang keluar terlihat tampak kotor. Anda harus segera memperbaiki kondisi ini agar tidak membuat timing belt cepat rusak.
2. Rembesan Pada Bagian Tengah Dekat Radiator
Penyebab oli rembes ini bisa disebabkan karena kebocoran yang terjadi pada seal crankshaft. Hal ini dapat terlihat dari warna oli yang keluar sama seperti oli yang masuk ke dalam mesin. Biasanya permasalahan ini terjadi pada tipe mobil RWD. Jika tidak segera diperbaiki dapat menjadi penyebab mobil berisik.
3. Rembesan Di Belakang Mesin Atau Dari Tempat Oli Transmisi
Kebocoran ini bisa terjadi disebabkan permasalahn pada seal crankshaft. Ciri-ciri yang dapat terlihat adalah rembesan oli sangat encer jika berasal dari mesin dan sangat kental jika berasal dari sistem transmisi. Jika tidak diperbaiki maka akan menyebabkan mobil kekurangan 2 oli tersebut.
4. Rembesan Di Antara Kedua Ban Mobil Bagian Belakang
Jika kebocoran terjadi pada bagian ban belakang mobil, terutama yang dekat dengan seal untuk gardan maka penyebabnya bisa terjadi dikarenakan kerusakan pada seal. Untuk memperbaiki nya anda bisa mengganti seal dengan komponen yang baru.
5. Rembesan Di Belakang Dekat Wheel Drive
Jika kebocoran oli terdapat pada wheel drive, maka mungkin permasalahan diakibatkan karena kebocoran pada wheel drive. Ciri-cirinya dapat terlihat dari oli yang muncul adalah oli gardan. Jika tidak segera diperbaiki maka akan menyebabkan kerusakan pada transmisi yang dapat membuat anda mengeluarkan banyak biaya nantinya.
6. Rembesan Di Seal Roda Belakang
Kebocoran ini dapat terlihat dari ban dalam yang terdapat di bagian belakang mobil menjadi kotor. Jika tidak segera diatasi, maka hal ini bisa menyebabkan kerja sistem pengereman menjadi berkurang dan mempengaruhi kenyamanan dalam berkendara.
7. Rembesan Di Bagian Roda Gigi Setir
Penyebab oli rembes yang satu ini dikarenakan adanya kebocoran pada seal kompresor. Dapat terlihat dari ciir ciri oli yang merembes menyebabkan setir mobil terasa sangat berat.
8. Rembesan Pada Ujung Knalpot
Penyebab terkahir, yakni rerembes melalui knalpot. Hal ini mungkin disebabkan karena kerusakan pada seal dan batang klep. Hal ini ditandai dengan tenaga mesin yang sering hilang serta oli yang cepat habis.
Solusi Tepat Untuk Mengatasi Oli Rembesan
Untuk mencegah terjadinya oli yang merembes terus menerus, maka segera perbaiki kerusakan sesuai dengan penyebabnya. Hindari memperbaiki secara individu jika anda maasih awam dunia mesin. Sebaiknya, bawalah mobil anda ke bengkel service terdekat di kota anda. Pastikan bengkel tersebut memang sudah teuji kualitas pelayanan dan hasilnya agar tidak mengecewakan. Jangan lupa juga untuk melakukan servis rutin sehingga dapat mengetahui lebih lanjut kondisi mobil anda.
Baca Juga :Â Sebaiknya Ganti Oli Mobil Tiap Berapa KM? Ini Jawabannya
Dapatkan bengkel service berkualitas hanya di Dokter Mobil
Tunggu apalagi? Yuk segera hubungi kami. Dapatkan pengalaman pelayanan service berkualitas dan jaminan garansi hanya untukmu, DomoLovers..
Tidak perlu takut mengenai biaya service di Dokter Mobil karena estimasi biaya service dapat diperlihatkan di muka sebelum melakukan service. Selain itu beberapa service di Dokter Mobil bersifat free alias GRATIS.
Itulah ulasan untuk mengetahui penyebab kebocoran pada oli. Semoga bermanfaat untuk anda..
FAQ Seputar Oli Rembes dari Blok Mesin Mobil
1. Seberapa Mendesak Perbaikan Berbagai Jenis Rembesan Oli Ini?
Sejujurnya, semua rembesan oli itu penting untuk segera ditangani. Tapi memang, ada beberapa yang lebih mendesak dan berpotensi menimbulkan masalah lebih serius kalau kamu tunda-tunda.
Rembesan yang paling mendesak adalah yang berhubungan langsung dengan pelumasan mesin utama atau sistem pengereman. Misalnya:
Rembesan oli mesin dari area seal crankshaft (depan atau belakang): Ini sangat krusial karena oli mesin berfungsi melumasi bagian-bagian vital mesin. Kalau oli berkurang drastis, risiko mesin jebol karena gesekan sangat tinggi. Biar enggak sampai ngalamin, cek indikator oli di dasbormu secara berkala.
Rembesan di sekitar roda belakang yang membuat ban dalam kotor (seal roda belakang): Kebocoran ini bisa bikin sistem pengereman jadi kurang efektif karena oli bisa mengenai kampas rem. Tentu saja ini bahaya banget buat keselamatanmu di jalan.
Rembesan di ujung knalpot (seal dan batang klep): Meskipun terlihat sepele, rembesan ini menandakan oli ikut terbakar di ruang bakar. Selain boros oli, ini juga bisa menyebabkan penumpukan kerak karbon yang parah di mesin dan mengganggu kinerja katup, bahkan bisa bikin mesin hilang tenaga atau boros bahan bakar.
Rembesan dari area lain seperti seal gardan atau seal kompresor memang tidak se-darurat yang disebutkan di atas, tapi tetap harus segera diperbaiki. Kebocoran ini bisa bikin kinerja komponen yang bersangkutan menurun dan lama-lama merusak bagian lainnya karena kurang pelumasan yang sesuai. Intinya, jangan pernah anggap remeh rembesan oli, ya!
2. Berapa Estimasi Biaya Perbaikan untuk Masalah Rembesan Oli yang Berbeda-beda Ini?
Untuk estimasi biaya perbaikan rembesan oli, ini memang sangat bervariasi tergantung jenis mobil, lokasi rembesan, dan tentu saja bengkel tempat kamu servis. Namun, sebagai gambaran umum:
Rembesan oli sederhana (misal dari seal karter oli atau paking yang mudah dijangkau): Ini biasanya paling terjangkau, mungkin berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 500.000, termasuk biaya paking atau seal baru dan jasa pasang.
Rembesan dari seal crankshaft (depan): Kalau ini, biayanya bisa mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 1.500.000. Kadang perlu membuka bagian depan mesin atau timing belt, jadi prosesnya lebih rumit.
Rembesan dari seal crankshaft (belakang): Ini yang seringkali paling mahal di antara rembesan seal mesin karena letaknya yang sulit dijangkau. Seringkali butuh pembongkaran transmisi untuk menggantinya. Biayanya bisa mulai dari Rp 1.500.000 bahkan hingga Rp 3.000.000 atau lebih, tergantung jenis mobil dan kerumitan pembongkaran.
Rembesan seal gardan: Biasanya berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 800.000, tergantung lokasi seal dan tingkat kesulitan akses.
Rembesan seal roda belakang: Mirip dengan seal gardan, bisa sekitar Rp 300.000 hingga Rp 700.000.
Rembesan seal kompresor atau roda gigi setir: Ini mungkin melibatkan sistem lain seperti power steering. Biayanya bisa bervariasi, mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 1.500.000 tergantung kerusakan.
Perlu diingat, angka-angka ini hanya estimasi. Sebaiknya kamu konsultasi langsung ke bengkel terpercaya untuk mendapatkan perkiraan biaya yang lebih akurat sesuai kondisi mobilmu.
3. Selain Servis Rutin, Ada Cara Spesifik Lain untuk Mencegah Seal-seal Ini Cepat Rusak?
Selain servis rutin yang memang wajib, ada beberapa kebiasaan dan tips spesifik yang bisa kamu lakukan untuk menjaga seal-seal di mobilmu agar tidak cepat getas atau bocor:
Gunakan Oli Sesuai Spesifikasi: Selalu pakai oli mesin dan oli transmisi yang direkomendasikan pabrikan mobilmu, baik dari segi viskositas (kekentalan) maupun standar kualitasnya. Oli yang tidak sesuai bisa membuat seal cepat mengeras atau melar, yang berujung pada kebocoran.
Jangan Melebihi Batas Pengisian Oli: Pastikan kamu tidak mengisi oli melebihi batas maksimal yang tertera di dipstick atau wadah oli. Tekanan berlebih akibat oli terlalu penuh bisa menekan seal dan memicu kebocoran.
Perhatikan Suhu Mesin: Hindari mesin overheat. Suhu mesin yang terlalu panas berulang kali bisa membuat seal-seal karet jadi getas dan keras, sehingga fungsinya tidak optimal lagi dalam menahan oli.
Hindari Guncangan Keras: Membawa mobil melewati jalanan rusak atau bergelombang dengan kecepatan tinggi secara sering bisa memberikan tekanan dan guncangan berlebih pada komponen-komponen mesin dan transmisi, yang berpotensi merusak seal.
Cek Kondisi Karet-karet Secara Berkala: Kalau kamu sering buka kap mesin, sempatkan untuk melihat kondisi selang-selang atau karet-karet di sekitar mesin. Kalau ada yang terlihat retak atau getas, segera ganti sebelum jadi masalah besar.
Ganti Oli Tepat Waktu: Jangan sampai telat ganti oli, ya. Oli yang sudah terlalu lama dipakai akan kehilangan kemampuan pelumasannya dan bisa jadi terlalu encer atau terlalu kental, yang pada akhirnya membebani seal dan komponen lain.
4. Apa Saja Dampak Jangka Panjang Jika Rembesan Oli Tidak Segera Ditangani?
Mengabaikan rembesan oli bisa jadi awal bencana untuk mobilmu. Kalau terus dibiarkan tanpa perbaikan, ini dia beberapa konsekuensi serius yang bisa terjadi dalam jangka panjang:
Kerusakan Mesin Total (Engine Seize): Ini adalah dampak paling parah. Rembesan oli, terutama dari area mesin, tentu saja menyebabkan volume oli berkurang. Kalau kamu tidak sadar atau abai, oli bisa sampai habis. Tanpa pelumasan yang cukup, komponen-komponen mesin seperti piston, crankshaft, dan bearing akan bergesekan langsung, menimbulkan panas berlebih, dan akhirnya bisa macet atau jebol total. Biaya perbaikannya pasti akan sangat mahal, bahkan bisa lebih baik ganti mesin.
Kerusakan Transmisi atau Gardan: Jika rembesan terjadi pada oli transmisi atau gardan, komponen-komponen di dalamnya akan kekurangan pelumasan. Ini bisa menyebabkan gesekan berlebih, keausan komponen, transmisi jadi kasar, sulit pindah gigi, hingga akhirnya transmisi rusak total.
Ancaman Kebakaran: Oli yang rembes dan menetes ke bagian mesin yang panas (seperti knalpot atau manifold) bisa memicu kebakaran mobil. Ini tentu sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan jiwa.
Penurunan Kinerja Rem: Seperti yang disebutkan tadi, rembesan oli di sekitar roda (oli gardan atau oli power steering yang rembes ke kaliper rem) bisa membasahi kampas rem. Akibatnya, daya cengkeram rem berkurang drastis, yang sangat berbahaya saat pengereman darurat.
Pencemaran Lingkungan: Selain dampak pada mobilmu, oli yang menetes ke jalanan juga merupakan pencemaran lingkungan. Kita semua punya tanggung jawab untuk menjaganya, kan?
5. Apakah Ada Cara Sederhana bagi Pemilik Mobil untuk Membedakan Jenis Rembesan Oli Sendiri?
Membedakan jenis rembesan oli memang butuh sedikit observasi, tapi kamu bisa coba pakai panduan sederhana ini:
Perhatikan Warna dan Kekentalan Oli yang Rembes:
Kuning Keemasan hingga Coklat Gelap (encer): Ini kemungkinan besar oli mesin. Warnanya akan gelap kalau sudah lama tidak ganti oli. Kalau masih bening kekuningan, berarti olinya baru. Rembesan ini sering terasa licin dan mudah menyebar.
Merah atau Merah Gelap (agak encer): Ini biasanya oli transmisi otomatis (ATF) atau oli power steering. Oli ATF biasanya lebih merah terang, sedangkan oli power steering bisa agak kemerahan. Keduanya cenderung lebih encer dibanding oli mesin baru.
Kuning Keruh hingga Coklat Gelap (kental): Ini kemungkinan besar oli transmisi manual atau oli gardan. Biasanya lebih kental dan baunya lebih menyengat dibanding oli mesin.
Kuning Benar-benar Bening (mirip air): Ini bisa jadi cairan rem (brake fluid).
Cium Baunya:
- Bau terbakar atau bau khas oli mesin: Tentu saja ini oli mesin.
- Bau menyengat atau sedikit belerang: Ini seringkali bau oli transmisi manual atau oli gardan.
Perhatikan Lokasi Tetesan:
Di bawah bagian tengah hingga belakang mobil: Seringkali ini oli transmisi atau gardan, terutama jika rembesannya kental.
Di bawah mesin bagian depan: Biasanya oli mesin, atau mungkin oli power steering jika ada kebocoran di area tersebut.
Di dalam roda belakang atau di permukaan ban: Ini bisa jadi oli gardan yang rembes dari seal roda belakang.
- Rasakan Teksturnya (dengan hati-hati, kalau aman):
- Oli mesin cenderung licin.
- Oli transmisi manual atau gardan terasa lebih kental.
- Oli power steering atau ATF terasa lebih licin dan ringan.
Meski begitu, penting diingat bahwa ini hanya panduan awal, ya. Untuk diagnosis pasti dan perbaikan yang tepat, kamu tetap perlu membawa mobilmu ke bengkel profesional.