Apa itu Thermistor AC ? Thermistor merupakan suatu komponen dalam AC yang mampu mendeteksi adanya perubahan pada suhu ruangan. Cara kerja alat ini cukup sederhana, alat ini akan memantau perubahan suhu dan mengurangi nilai tahanan ketika ada perubahan suhu dalam ruangan. Jadi, perubahan suhu akan selalu terawasi dan suhu di sekitar akan selalu terjaga.
Bagaimana jika thermistor mengalami kerusakan?
Kerusakan pada fungsi thermistor akan menyebabkan pengaturan suhu AC menjadi bermasalah. AC akan kesulitan mengatur pengeluaran suhu dingin karena tidak dapat mendeteksi tingkat suhu dalam ruangan.
Akibatnya jika thermistor mengalami kerusakan?
AC tidak dapat bekerja dengan normal karena tidak dapat menentukan tingkat pendinginan ruangan dan saat yang tepat untuk menurunkan kinerja pendinginan.
Daftar isi
Penyebab Thermistor AC Mobil Rusak Serta Solusinya
Berikut kerusakan yang sering terjadi pada thermistor AC mobil;
1. Bagian Outdoor AC Tidak Bekerja dengan Benar
Adanya masalah pada thermistor akan berdampak pada fungsi kompresor. Masalah pada thermistor dapat menyebabkan kompresor mati dan menyala tidak beraturan. Hal ini dikarenakan pengaturan suhu berhubungan dengan kinerja dari kompresor. Ketika thermistor tidak dapat mendeteksi suhu dengan benar maka kinerja kompresor untuk mendinginkan ruang menjadi terganggu.
Hal yang perlu diingat adalah masalah tersebut harus dibarengi dengan tidak berfungsinya kipas AC. Jikalau hanya kompresornya saja yang mati tanpa diikuti dengan matinya kipas AC ini menunjukkan masalah yang lain. Bisa jadi, masalahnya bukan pada thermistor tapi pada ampere pada kompresor yang terlalu tinggi atau kapasitor tidak berfungsi maksimal.
2. Remote Tidak Berfungsi dengan Baik
Tidak berfungsinya remote AC dapat menjadi salah satu indikator adanya masalah pada thermistor. Hanya saja, tetap harus dilakukan dahulu pemeriksaan pada remote untuk memastikan masalah bukan berasal dari baterai yang habis atau gangguan dari remote. Matinya remote tidak bisa menjadi satu-satunya indikasi masalah thermistor. Namun, bisa menjadi satu hal yang patut dicurigai.
Kondisi matinya remote saat thermistor rusak hanya terjadi pada beberapa merek AC. Maka hal ini mungkin juga tidak muncul pada merek AC lainnya. Terlepas dari hal tersebut, gangguan remote AC bisa menjadi tanda dibutuhkannya jasa perbaikan. Penggunaan jasa teknisi akan memastikan kerusakan pada AC dan membantu penanganan masalah pada AC.
3. Keluarnya Bunyi yang Aneh
Pada beberapa merek AC ada yang akan mengeluarkan bunyi penanda ketika ada kerusakan pada thermistor AC. Munculnya bunyi penanda tersebut mengisyaratkan bahwa pengguna perlu memperbaiki atau mengganti thermistor AC. Tentunya, penggantian komponen harus sesuai dengan produk AC.
4. Suhu AC Tidak Menentu
Suhu AC yang tidak menentu atau AC menjadi tidak dingin, menjadi salah satu pertanda thermistor AC mengalami kerusakan. Tidak berfungsinya alat ini akan menjadikan fungsi AC untuk mengeluarkan mengenali suhu dan mendinginkan ruangan menjadi terganggu. Hal ini berdampak pada suhu yang tidak dingin dan kinerja yang tidak optimal.
Thermistor AC berperan sebagai pendeteksi dan membantu pengaturan sistem pendingin pada AC. Tanda adanya kerusakan pada komponen ini adalah suhu AC tidak tetap, remote bermasalah, kompresor terganggu, dan keluarnya bunyi penanda.
Lihat Juga : Tips Merawat AC Mobil Agar Selalu Dingin
Nah, itulah ulasan terkait Penyebab Utama Kerusakan Thermistor AC Mobil dan Solusi. Semoga bermanfaat untuk Sobat DomoLovers yaa, dan jangan lupa dipraktekkan juga ! GoodLuck
Butuh Jasa Bengkel AC Mobil?
Dokter Mobil adalah Solusi Tepat Untuk Anda !
Tunggu apalagi? Yuk segera hubungi kami. Dapatkan pengalaman pelayanan service berkualitas dan jaminan garansi hanya untukmu, DomoLovers..
FAQ Seputar Kerusakan Thermistor AC Mobil
1. Bisakah dijelaskan langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan pemilik mobil untuk menguji sendiri apakah thermistor AC mereka berfungsi normal atau sudah rusak, tanpa perlu ke bengkel?
Untuk menguji sendiri thermistor AC mobil, sebenarnya agak sulit dilakukan tanpa alat khusus dan sedikit pengetahuan teknis. Thermistor itu adalah resistor peka suhu, jadi cara kerjanya berhubungan dengan perubahan resistansi (hambatan) sesuai suhu.
Pengujian sederhana yang bisa kamu coba (tapi ini bukan metode pasti):
Dengarkan suara kompresor: Saat AC dinyalakan, dengarkan apakah kompresor AC seringkali mati hidup (siklus on-off berlebihan) atau justru terus menyala tanpa henti. Ini bisa jadi indikasi thermistor bermasalah karena tidak membaca suhu dengan benar.
Rasakan suhu udara: Jika AC tiba-tiba jadi sangat dingin (beku) atau malah tidak dingin sama sekali padahal freon cukup, bisa jadi thermistor eror.
- Pengujian dengan Multimeter (untuk yang punya alat):
- Kamu perlu mencari lokasi thermistor di evaporator (seringkali butuh membongkar sedikit bagian).
- Cabut konektor thermistor.
- Gunakan multimeter yang disetel ke mode pengukuran Ohm (hambatan).
- Ukur hambatan pada kaki-kaki thermistor.
Kemudian, coba dinginkan ujung thermistor (misalnya dengan es batu) atau panaskan sedikit. Nilai hambatan seharusnya berubah secara signifikan. Jika tidak ada perubahan atau nilainya aneh (misal, tidak terbaca sama sekali), thermistor kemungkinan rusak.
Catatan: Setiap thermistor punya nilai hambatan standar pada suhu tertentu. Tanpa data ini (biasanya ada di buku manual mobil atau data teknis), kamu tidak bisa memastikan apakah nilai yang terbaca itu normal atau tidak.
Melihat kerumitan dan perlunya alat, paling aman memang membawa mobil ke bengkel untuk pemeriksaan yang akurat. Mereka punya alat scanner atau multimeter yang bisa mengecek kondisi thermistor dengan lebih pasti.
2. Apakah kerusakan thermistor yang dibiarkan begitu saja bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada komponen AC mobil lain yang lebih mahal, seperti kompresor atau evaporator?
Ya, kerusakan thermistor yang dibiarkan terus-menerus bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada komponen AC mobil lain yang jauh lebih mahal, terutama kompresor dan evaporator.
Begini penjelasannya:
Dampak pada Kompresor: Jika thermistor rusak dan tidak bisa membaca suhu dengan benar, kompresor AC bisa jadi:
Bekerja terus-menerus (overcooling): Ini membuat kompresor bekerja non-stop tanpa istirahat. Akibatnya, kompresor akan cepat panas, oli pelumasnya kehilangan efektivitas, dan komponen di dalamnya (seperti piston atau klep) jadi aus lebih cepat. Ujung-ujungnya, kompresor bisa jebol dan butuh penggantian yang biayanya sangat mahal.
Terlalu sering mati-hidup (siklus pendek): Jika thermistor tidak stabil, kompresor bisa terlalu sering on-off. Ini juga membebani kompresor karena setiap kali start membutuhkan energi besar dan menimbulkan kejutan mekanis.
Dampak pada Evaporator: Jika AC terus-menerus dingin berlebihan (karena thermistor tidak mendeteksi suhu dingin yang sudah tercapai), evaporator bisa membeku. Lapisan es yang tebal di evaporator akan menghambat aliran udara, membuat AC tidak dingin maksimal, dan dalam jangka panjang bisa merusak fin evaporator atau bahkan menyebabkan kebocoran karena tekanan yang tidak normal.
Jadi, meskipun thermistor itu komponen kecil dan murah, perannya sangat vital sebagai “otak” pengatur suhu AC. Mengabaikan kerusakannya sama saja dengan membiarkan kerusakan merembet ke komponen vital lainnya.
3. Berapa perkiraan biaya penggantian thermistor AC mobil di bengkel umum atau spesialis AC, termasuk biaya komponen dan jasa pemasangan?
Biaya penggantian thermistor AC mobil termasuk cukup terjangkau dibandingkan komponen AC lain.
Harga Komponen Thermistor: Kisaran harganya bisa mulai dari Rp50.000 hingga Rp250.000, tergantung merek mobil, jenis thermistor, dan apakah itu original atau aftermarket.
Biaya Jasa Pemasangan: Karena proses penggantiannya biasanya tidak terlalu rumit (meskipun butuh akses ke evaporator), biaya jasanya di bengkel umum atau spesialis AC biasanya berkisar antara Rp50.000 hingga Rp200.000.
Jadi, total perkiraan biaya penggantian thermistor (komponen + jasa) umumnya berkisar antara Rp100.000 hingga Rp450.000. Biaya ini bisa sedikit bervariasi tergantung lokasi bengkel, jenis mobil, dan tingkat kesulitan akses thermistor di mobilmu.
4. Adakah tindakan pencegahan spesifik lain yang bisa dilakukan secara rutin untuk memperpanjang umur thermistor dan mencegah kerusakannya?
Selain menjaga kebersihan dan menghindari benturan, ada beberapa tindakan pencegahan spesifik lain yang bisa kamu lakukan secara rutin untuk memperpanjang umur thermistor dan mencegah kerusakannya:
Gunakan AC secara teratur: Jangan biarkan AC tidak dipakai dalam waktu yang sangat lama. Menghidupkan AC secara teratur (minimal seminggu sekali selama 10-15 menit) membantu menjaga sirkulasi freon dan pelumas di sistem, termasuk di sekitar thermistor.
Pastikan sirkulasi udara kabin baik: Jangan sampai ventilasi AC tertutup benda-benda atau kotoran. Sirkulasi udara yang lancar membantu thermistor membaca suhu dengan lebih akurat dan tidak bekerja terlalu keras.
Bersihkan filter kabin secara rutin: Filter kabin yang bersih memastikan udara yang masuk ke evaporator dan melewati thermistor juga bersih. Debu dan kotoran yang menumpuk bisa saja sampai ke area thermistor dan mengganggu kinerjanya. Ganti filter kabin sesuai jadwal atau lebih cepat jika lingkunganmu berdebu.
Hindari membekukan AC terlalu sering: Jika kamu punya kebiasaan menyetel AC ke suhu terendah terus-menerus tanpa peduli kondisi kabin sudah dingin, ini bisa memicu evaporator beku. Meskipun thermistor seharusnya mencegahnya, pembekuan berulang bisa membebani sensor ini.
Perhatikan kebersihan evaporator: Lakukan pembersihan evaporator secara berkala (profesional maupun mandiri jika memungkinkan) untuk mencegah penumpukan kotoran yang bisa menutupi atau merusak thermistor yang tertanam di dalamnya.
5. Jika thermistor perlu diganti, apakah ada perbedaan signifikan dalam kualitas atau keawetan antara thermistor original (OEM) dengan produk aftermarket, dan apa yang perlu dipertimbangkan saat memilihnya?
Saat thermistor perlu diganti, kamu akan dihadapkan pilihan antara thermistor original (OEM – Original Equipment Manufacturer) atau produk aftermarket. Ada perbedaan signifikan dalam kualitas dan keawetan:
Thermistor Original (OEM):
- Kualitas dan Akurasi: Umumnya memiliki kualitas dan akurasi yang lebih terjamin karena dibuat sesuai spesifikasi dan standar pabrikan mobil. Sensornya lebih presisi dalam membaca suhu.
- Keawetan: Cenderung lebih awet dan tahan lama karena material serta proses pembuatannya mengikuti standar ketat.
- Harga: Biasanya lebih mahal.
- Kecocokan: Dijamin cocok dan berfungsi optimal dengan sistem AC mobilmu.
Thermistor Aftermarket:
- Kualitas dan Akurasi: Kualitasnya sangat bervariasi. Ada yang mendekati kualitas OEM, ada juga yang jauh di bawahnya. Akurasi pembacaan suhunya bisa kurang presisi.
- Keawetan: Umur pakainya bisa lebih pendek dibandingkan OEM.
- Harga: Jauh lebih murah, ini daya tarik utamanya.
- Kecocokan: Ada kemungkinan kurang pas sempurna atau butuh sedikit modifikasi saat pemasangan.
Apa yang perlu dipertimbangkan saat memilihnya?
- Anggaran: Jika anggaran terbatas, aftermarket bisa jadi pilihan. Tapi, pertimbangkan juga risiko penggantian ulang yang lebih cepat.
- Kualitas dan Reputasi Merek: Jika memilih aftermarket, cari merek yang punya reputasi baik dan ulasan positif. Jangan tergiur harga terlalu murah.
- Usia Mobil: Untuk mobil yang sudah sangat tua dan tidak terlalu sering dipakai, aftermarket mungkin cukup. Tapi untuk mobil yang ingin kamu pakai jangka panjang, investasi di OEM akan lebih menguntungkan.
- Saran Bengkel: Minta saran dari teknisi bengkel yang terpercaya. Mereka biasanya punya pengalaman dengan berbagai merek dan bisa merekomendasikan pilihan terbaik untuk mobilmu.
Penting untuk diingat, thermistor yang tidak akurat (baik karena rusak atau kualitas buruk) bisa mengganggu kinerja AC dan berpotensi merusak komponen lain. Jadi, jangan terlalu berkompromi dengan kualitas demi harga murah.