Penyebab Kompresor Rusak Sehingga AC Mobil Tidak Dingin sangat berdampak pada kenyamanan berkendara menjadi tidak maksimal. Bahaya yang ditimbulkan saat berkendara pun dapat mengintai. Oleh sebab itu, sangat penting mencari tahu penyebab dan cara mengatasi kerusakan kompressor AC.
Daftar isi
Bahaya Akkibat Kerusakan Kompresor AC Mobil
Adapun beberapa bahaya yang mengintai akibat kerusakan kompresor AC mobil antara lain adalah:
- Gerah saat berkendara
- Hilang konsentrasi saat berkendara
- Mudah merasa lelah
- Meningkatnya resiko terjadi kecelakaan
Penyebab Kerusakan Kompresor AC Mobil
Ada beberapa penyebab kerusakan kompresor AC mobil, di antaranya adalah:
Magnetic Clutch
Kerusakan pada magnetic clutch menyebabkan kompresor AC mobil menjadi tidak dapat berputar dengan baik.
Ada beberapa alasan rusaknya magnetic clutch, di antaranya adalah kualitas magnetic clutch yang rendah, magnetic clutch yang terlalu sering terpapar panas sehingga kehilangan sifat magnetismnya, dan sebab-sebab lainnya.
Untuk itu, perlu dilakukan pemasangan magnetic clutch baru.
Fan Belt
Putus atau kendornya fan belt dapat menyebabkan mesin kompresor AC tidak dapat berputar seturut dengan putaran mesin mobil. Akibatnya kompresor AC tidak dapat menyala dan berfungsi dengan baik.
Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengganti fan belt dengan fant belt baru yang lebih berkualitas.
Oli Kompresor AC Mobil
Oli kompresor yang kurang dapat menyebabkan tekanan pada kompresor AC mobil menjadi berkurang. Akibatnya kompresor AC mobil tidak dapat bekerja maksimal. Namun masalah lebih parah dapat saja terjadi. Masalah tersebut berupa jebolnya kompresor AC mobil akibat overheating dan tidak adanya pelumasan di dalam kompresor AC.
Lihat juga : AC Mobil Tidak Dingin Karena Bocor
Terlalu Banyak Freon
Freon berfungsi sebagai zat pendingin AC mobil. Namun beberapa orang sengaja mengisi freon dalam jumlah terlalu banyak. Hal ini akan memberatkan kerja kompresor AC mobil dan dapat menyebabkan kegagalan fungsi kompresor AC. Akibatnya, kompresor AC mobil dapat menjadi tidak dingin.
lihat juga: Penyebab AC Mobil Tidak Dingin
Untuk itu, sangat penting untuk mengisi freon dalam jumlah yang tepat sesuai dengan standart dan takaran yang diharuskan. Tidak terlalu sedikit, dan tidak terlalu banyak.
Kita coba ulas lagi beberapa yang sering dipertanyakan pengguna mobil:
Perbedaan Jenis Kerusakan dan Usia Pakai Kompresor AC Mobil
Kamu penasaran apakah ada perbedaan signifikan dalam jenis kerusakan atau usia pakai kompresor AC berdasarkan merek atau model mobil tertentu, ya? Sebenarnya, jenis kerusakan kompresor itu sendiri cenderung mirip-mirip di berbagai merek dan model mobil, seperti kebocoran oli, suara kasar akibat komponen aus, atau masalah pada magnetic clutch.
Yang membedakan lebih sering adalah desain internal kompresor (misalnya jenis piston, scroll, atau rotary) yang bisa sedikit memengaruhi kerentanan terhadap jenis kerusakan tertentu, tapi prinsip kerjanya tetap sama.
Untuk usia pakai kompresor AC, memang ada variasi, tapi ini lebih banyak dipengaruhi oleh kebiasaan penggunaan dan seberapa rutin kamu melakukan perawatan AC mobilmu. Rata-rata, kompresor AC bisa bertahan antara 5 hingga 10 tahun atau bahkan lebih. Namun, faktor seperti iklim tempat kamu tinggal, seberapa sering kamu menyalakan AC, dan apakah kamu rutin melakukan servis sangat berperan.
Misalnya, mobil yang sering terjebak macet di kota besar dengan suhu panas terik dan AC selalu menyala tentu akan membuat kompresor bekerja lebih keras dan mungkin umurnya tidak selama mobil yang dipakai di daerah sejuk atau jarang macet. Selain itu, kualitas spare part kompresor AC juga sangat berpengaruh, apakah itu bawaan pabrik, aftermarket berkualitas, atau rekondisi.
Cara Sederhana Memeriksa Kondisi Kompresor AC Mobil Sendiri
Selain dari tanda-tanda kerusakan umum seperti AC tidak dingin atau berbunyi aneh, kamu bisa lho melakukan beberapa pengecekan sederhana pada kompresor AC mobilmu sebelum membawanya ke bengkel.
Pertama, dengarkan suaranya. Saat AC dinyalakan, coba buka kap mesin dan dengarkan suara yang keluar dari kompresor. Normalnya, suaranya halus. Kalau kamu mendengar suara kasar seperti dengungan, gerungan, atau bahkan suara gesekan, itu bisa jadi indikasi ada masalah pada komponen internal kompresor yang mungkin kekurangan oli pelumas atau sudah aus.
Kedua, periksa kondisi fisiknya. Coba amati bagian luar kompresor. Apakah ada rembesan atau tetesan oli? Jika ada oli yang melumuri bodi kompresor, itu tandanya ada kebocoran oli di kompresor AC-mu.
Kebocoran ini bisa terjadi pada segel, sambungan, atau bahkan bodi kompresor itu sendiri. Kamu juga bisa meneteskan air sabun pada sambungan selang yang dicurigai bocor, jika muncul gelembung udara, berarti ada kebocoran freon di situ.
Ketiga, perhatikan putaran center piece (puli kompresor). Saat AC dinyalakan, lihat apakah center piece (bagian tengah puli kompresor) berputar langsung atau mengalami selip. Kalau ada selip, itu pertanda center piece atau magnetic clutch-nya bermasalah dan perlu diganti, sehingga suhu kabin jadi tidak stabil. Kamu juga bisa mengecek jarak antara center piece dengan puli, standarnya sekitar 0,2 mm hingga 0,5 mm. Jika tidak sesuai, perlu disetel ulang atau diganti.
Meskipun kamu bisa melakukan pengecekan ini, ingat ya, untuk perbaikan atau diagnosis yang lebih mendalam, tetap diperlukan bantuan mekanik profesional di bengkel.
Perkiraan Biaya Penggantian Kompresor AC
Kamu bertanya berapa perkiraan biaya detail untuk penggantian kompresor AC, termasuk biaya spare part (asli vs. aftermarket) dan jasa pemasangan, serta apakah ada perbedaan harga yang signifikan antar bengkel, kan? Nah, biaya ini memang bervariasi cukup besar tergantung banyak faktor, termasuk jenis dan merek mobil, apakah kamu memilih spare part asli atau aftermarket, dan tentu saja kebijakan harga dari bengkel.
Secara umum, biaya penggantian kompresor AC baru bisa berkisar antara Rp 1.000.000 hingga Rp 5.000.000 atau bahkan lebih. Ini biasanya sudah termasuk komponen kompresornya sendiri.
- Kompresor asli (OEM – Original Equipment Manufacturer) biasanya akan jauh lebih mahal dibanding aftermarket atau rekondisi. Misalnya, kompresor asli untuk mobil-mobil Jepang populer mungkin mulai dari Rp 2 jutaan ke atas, sementara untuk mobil Eropa bisa jauh lebih mahal.
- Kompresor aftermarket, yang bukan dari merek asli mobil tapi punya kualitas baik, harganya bisa lebih terjangkau, mungkin mulai dari Rp 1 jutaan hingga Rp 3 jutaan.
- Kompresor rekondisi adalah kompresor bekas yang diperbaiki dan dijual kembali. Harganya paling murah, tapi kualitas dan usia pakainya sangat tergantung pada keahlian bengkel yang merekondisi. Harganya bisa di bawah Rp 1 juta.
Untuk biaya jasa pemasangan, ini biasanya termasuk di dalam total biaya penggantian kompresor, tapi bisa juga dihitung terpisah oleh beberapa bengkel. Estimasi biaya jasa pemasangan saja bisa berkisar ratusan ribu rupiah, tergantung tingkat kesulitan dan bengkelnya.
Selain kompresor itu sendiri dan jasanya, seringkali ada biaya tambahan lain yang diperlukan, seperti:
- Pengisian ulang freon: Karena sistem AC akan dikuras saat penggantian kompresor. Biayanya sekitar ratusan ribu.
- Penggantian filter dryer: Biasanya direkomendasikan diganti saat kompresor rusak. Biayanya sekitar ratusan ribu.
- Flushing sistem AC: Untuk membersihkan sisa-sisa kotoran akibat kompresor rusak agar tidak merusak kompresor baru. Biayanya bisa mulai dari Rp 400.000-an.
- Penggantian oli kompresor: Meskipun sudah termasuk di dalam kompresor baru, terkadang ada kebutuhan khusus.
Perbedaan harga antar bengkel tentu saja signifikan. Bengkel resmi cenderung paling mahal karena menggunakan spare part asli dan teknisi terlatih khusus. Bengkel spesialis AC biasanya menawarkan harga yang kompetitif dengan pilihan spare part bervariasi, sementara bengkel umum bisa jadi pilihan termurah tapi kamu perlu pastikan reputasi dan keahliannya. Selalu tanyakan rincian biaya secara jelas sebelum melakukan perbaikan ya.
Dampak Jangka Panjang Kompresor AC yang Rusak Jika Dibiarkan
Kalau kompresor AC mobilmu rusak dan kamu biarkan begitu saja tanpa perbaikan, dampaknya bisa merambat ke mana-mana lho, tidak hanya pada AC itu sendiri tapi juga bisa memengaruhi komponen mobil lainnya.
Yang paling jelas, tentu saja AC mobilmu tidak akan dingin atau hanya keluar angin biasa, yang bikin perjalanan jadi tidak nyaman, apalagi di cuaca panas. Tapi lebih dari itu, kompresor adalah jantung sistem AC. Jika ia rusak dan tetap dipaksakan kerja, atau bahkan dibiarkan macet, bisa menyebabkan kerusakan berantai pada komponen AC lain.
Misalnya, serpihan logam dari kompresor yang rusak bisa menyebar ke seluruh sistem AC, menyumbat kondensor, evaporator, dan selang, yang pada akhirnya akan membuat biaya perbaikan jadi membengkak karena kamu harus mengganti lebih banyak komponen.
Selain itu, kompresor yang rusak bisa menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar. Meskipun AC tidak dingin, kompresor mungkin masih berusaha untuk bekerja (terutama jika magnetic clutch masih aktif), yang akan membebani mesin. Mesin mobilmu harus bekerja lebih keras untuk memutar kompresor yang bermasalah ini, sehingga efisiensi bahan bakar akan menurun drastis.
Dalam beberapa kasus, kompresor yang macet atau rusak parah juga bisa menyebabkan beban berlebih pada belt atau pulley mesin, yang bisa membuat belt putus atau pulley aus.
Lebih parahnya lagi, jika kompresor terus mengalami overheating dan tidak ditangani, panas berlebih ini bisa berdampak pada suhu mesin secara keseluruhan. Jadi, jangan sepelekan kompresor yang rusak ya, segera perbaiki untuk menghindari masalah yang lebih besar dan biaya yang jauh lebih mahal.
Tips Perawatan Spesifik Agar Kompresor AC Awet
Kamu ingin tahu tips perawatan spesifik untuk kompresor AC itu sendiri agar lebih awet, di luar jadwal servis AC rutin secara keseluruhan, kan? Ini penting banget untuk menjaga jantung sistem pendingin mobilmu.
Pertama, ganti oli kompresor secara berkala. Ya, kompresor AC juga butuh oli khusus untuk melumasi komponen di dalamnya agar tidak terjadi gesekan berlebih. Banyak yang sering lupa bahwa oli ini juga punya masa pakai.
Disarankan untuk mengganti oli kompresor minimal setahun sekali atau setiap 20.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dulu. Pastikan juga jenis oli yang digunakan sesuai dengan spesifikasi kompresor mobilmu ya.
Kedua, jaga kebersihan kondensor AC. Kondensor ini letaknya di depan radiator mobil, berfungsi membuang panas dari freon. Kalau kondensor kotor atau banyak serpihan daun/debu menempel, aliran udara yang melewatinya akan terhambat, sehingga proses pendinginan freon tidak optimal.
Ini akan memaksa kompresor bekerja lebih keras dan memicu overheating. Kamu bisa membersihkan kondensor dengan menyemprotkan air bertekanan rendah secara rutin, terutama setelah melewati jalanan berdebu.
Ketiga, hindari menyalakan AC saat mobil baru dihidupkan atau mesin masih dingin. Saat mesin masih dingin, oli belum bersirkulasi sempurna. Jika kamu langsung menyalakan AC, kompresor akan bekerja dengan beban yang lebih berat tanpa pelumasan optimal, yang bisa mempercepat keausan. Tunggu beberapa saat hingga mesin mencapai suhu kerja ideal, baru nyalakan AC.
Keempat, biasakan mematikan AC beberapa menit sebelum mematikan mesin mobil. Kebiasaan sederhana ini memberi waktu bagi sistem AC untuk melepaskan tekanan secara perlahan, sehingga kompresor tidak langsung mati dalam kondisi tekanan tinggi. Ini akan memperpanjang umur magnetic clutch dan kompresor itu sendiri.
Kelima, gunakan AC secara rutin, bahkan saat tidak terlalu panas. Jarang menggunakan AC bisa menyebabkan pelumas di dalam kompresor mengendap dan komponen jadi kaku, yang justru bisa memicu kerusakan saat AC dinyalakan kembali. Coba nyalakan AC setidaknya seminggu sekali selama beberapa menit agar semua komponen tetap terlumasi dan bergerak lancar.
Dengan menerapkan tips-tips spesifik ini, kamu bisa membantu kompresor AC mobilmu bekerja lebih efisien, lebih awet, dan tentunya kamu bisa menikmati udara sejuk di dalam mobilmu lebih lama!
