Ketika otomatis AC mobil nyala terus pasti akan membuat orang panik. Sebab menyebabkan tidak leluasa mengatur suhu AC mobil. Ketika sudah merasa sangat dingin namun AC mobil tetap bekerja maksimal.
Selain menyebabkan tenaga mobil berkurang, hal ini juga menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat. Umur aki juga jadi lebih pendek.
Lantas apa solusi untuk masalah ini? Bicara solusi tentu akan lebih mudah ditentukan dengan terlebih dahulu mencari tahu apa penyebab kerusakan pada otomatis AC mobil.
Dengan demikian, perbaikannya akan lebih efektif dan tepat sasaran. Selain itu, sebagai pemilik mobil anda juga jadi lebih tahu hal-hal apa yang harus dihindari sehingga otomatis AC mobil jadi lebih awet.
Daftar isi
Penyebab Utama Otomatis AC Mobil Nyala Terus
Ada cukup banyak hal yang jadi faktor penyebab munculnya masalah ini. Bisa jadi karena salah satu penyebab, bisa juga karena beberapa faktor.
Adapun beberapa part mobil yang ketika bermasalah akan menyebabkan masalah pada otomatis AC mobil.
Menyebabkan otomatis AC mobil tidak bisa nonaktiv secara mandiri. Nah, beberapa part mobil yang kerap jadi sumber munculnya masalah ini dan perlu diperiksa antara lain adalah:
Kompresor AC Mobil
Bagian kompresor ini terbagi menjadi dua, yakni kompresor dan magnetic clutch. Sebaiknya periksa bagian kompresor AC.
Anda bisa memeriksa kondisi fisik, apakah ada oli yang menempel pada dinding kompresor atau tidak. Jika iya, maka terjadi kebocoran pada kompresor. Namun juga cari tahu dari mana asal oli tersebut. Apakah dari mesin atau kompresor itu sendiri.
Kopling Magnet / Magnetic Clutch
Fungsi dari kopling magnet pada kompresor AC ini untuk menghubungkan putaran mesin lewat pulley kompresor. Untuk memeriksanya bisa memperhatikan armature assembly atau center piece tertarik oleh magnet saat AC hidup.
Kemudian memperhatikan gerakan ketika terhubung, apakah langsung bisa terhubung atau selip terlebih dahulu. Selain itu juga bisa memperhatikan bunyi ketika terhubung, apakah terdengar keras atau lemah.
Pemeriksaan Kondensor AC
Salah satu penyebab otomatis ac mobil rusak adalah karena kondensor. Oleh sebab itulah pastikan untuk memeriksa bagian kondensor dengan melihat sirip-siripnya.
Pastikan apakah ada basah oli AC, karena hal ini menandakan terjadinya kebocoran pada kondensor. Juga lihat apakah sirip tertekuk atau ada kotoran yang bisa mengurangi pendinginan pada kondensor.
Periksa pipa-pipa AC dan Slang Flexible
Anda pun juga harus mengecek bagian pipa AC, baik pipa flexible atau pipa aluminium dari kemungkinan terjadinya kebocoran. Atau kemungkinan terjadinya gesekan dengan komponen mobil lainnya. Karena gesekan ini akan menyebabkan terjadinya kebocoran.
Jangan lupa untuk memeriksa atau mengecek sambungan dari kemungkinan terjadinya kebocoran. Yang mana ditandai dengan basah oleh oli AC pada sambungan pipa AC.
Pemeriksaan Receiver Drier
Kegunaan dari receiver drier ini adalah untuk menyaring kotoran supaya tidak masuk ke katup ekspansi. Untuk AC mobil tipe receiver drier terpisah dari kondensor, dilengkapi dengan sight glass dan pressure switch.
Dan untuk memeriksanya kebanyakan tipe T atau L. Periksa juga kemungkinan dari bekas oli AC di sekitar sambungan in dan out. Karena bagian ini sering terjadi kebocoran freon atau oli AC.
Juga perlu dilihat kondisi freon dari sight glass yang ada pada atas receiver drier. Apakah sight glass tampak bersih atau hitam. Sedangkan untuk kabel pressure switch bisa dilihat apakah terhubung dengan baik atau tidak.
Memeriksa Ekspansi Valve
Untuk katup ekspansi atau valve ini pun ada beberapa jenis. Dan yang harus diperiksa ketika menjadi penyebab otomatis ac mobil mati adalah memeriksa bagian luarnya yang berbentuk kotak.
Ada beberapa katup ekspansi yang diletakkan pada rumah evaporator, sehingga cara pengecekannya tergantung konstruksi evaporator.
Misalnya pada kebanyakan mobil dari Toyota, ekspansi valve bisa dilihat dari luar. Selain itu juga mudah untuk dibongkar pasang tanpa harus membuka evaporator.
Sedangkan untuk katup ekspansi yang berada di dalam evaporator, memang tidak bisa melihat secara fisik. Namun bisa dilihat dari kinerja yang diukur dari tekanan.
Evaporator
Mengecek atau memeriksa evaporator ini bisa mudah dilakukan dengan merasakan hembusan angin lewat grill AC.
Apabila angin terasa kurang kencang dan efeknya kurang dingin. Maka segera bersihkan evaporator yang kotor. Dengan hal ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi otomatis ac mobil tidak fungsi.
Membersihkan evaporator sangat penting. Selain membantu menjaga AC mobil tetap dingin dan membantu otomatis AC mobil agar tetap normal, perawatan dan pembersihan evaporator juga mencegah terjadinya kasus AC mobil tiba-tiba panas saat digunakan.
Blower AC Mobil
Melakukan pengecekan blower ini pun mudah, yakni dengan mendengarkan putaran blower. Apakah terdengar kasar atau ada suara lain dari blower. Misalnya karena blower kemasukan daun kering atau bunyi karena bushing motor blower sudah aus. Sehingga menjadi salah satu penyebab ac mobil tidak otomatis.
Fan Kondensor
Bagian fan kondensor yang menyatu dengan fan radiator ini pun perlu diperiksa kecepatan hembusan anginnya. Selain itu juga memeriksa arah hembusan angin serta kondisi soket kabel pada fan kondensor. Apabila fan kondensor ini mati, untuk beberapa tipe mobil akan membuat suhu mesin naik ketika AC dihidupkan.
Drive Belt
Drive belt ini menghubungkan pulley kompresor AC dengan pulley crank shaft mesin. Pastikan untuk melakukan pengecekan pada bagian ini, untuk melihatnya bisa dilihat adanya retakan atau masih baik.
Apabila terlihat retak, maka bisa membuat otomatis ac mobil mati. Sehingga harus melakukan penggantian untuk menghindari putusnya drive belt ini di tengah jalan. Beberapa drive belt pada tipe mobil dan merek menyatu dengan putaran water pump serta alternator.
Volume Freon
Melakukan pemeriksaan freon pada sistem AC mobil bisa mengatasi ac mobil tidak otomatis. Untuk pengecekan ini bisa secara manual dengan melihat bagian sight glass pada receiver drier.
Apabila sistem Ac memakai receiver drier yang menyatu dengan kondensor. Maka sight glass ini letaknya di saluran pipa tekanan tinggi.
Itulah ulasan terkait otomatis ac mobil nyala terus. Sudah tahu apa yang harus dilakukan? Selamat mencoba.. Good Luck..
Banyak juga ya part yang perlu diperiksa untuk memastikan otomatis AC mobil bisa berfungsi dengan normal.
Untuk anda yang ingin kemudahan dalam pemeriksaan penyebab otomatis AC mobil nyala terus dan cara mengatasinya, maka perbaikan di bengkel spesialis AC mobil perlu dilakukan. Semoga bermanfaat.
FAQ Seputar AC Mobil Nyala Terus
1. Apakah fenomena “otomatis AC mobil nyala terus” ini berarti kompresor AC tidak pernah mati sama sekali, atau hanya siklusnya terlalu cepat dan tidak sesuai?
Ketika kita bilang “otomatis AC mobil nyala terus”, ini artinya kompresor AC tidak melakukan siklus on-off seperti seharusnya. Jadi, bisa dibilang kompresornya tidak pernah mati sama sekali, atau kalaupun mati, durasinya sangat singkat dan tidak mengikuti siklus normal untuk menjaga suhu kabin. Normalnya, kompresor AC itu akan on untuk mendinginkan, lalu off sebentar saat suhu sudah tercapai, dan on lagi kalau suhu mulai naik. Kalau dia nyala terus tanpa jeda, itu sudah jelas ada masalah.
2. Bagaimana cara kerja normal otomatis AC mobil (siklus on-off kompresor) yang sehat, dan berapa lama durasi ideal kompresor seharusnya on dan off?
Secara normal, AC mobil itu bekerja secara otomatis untuk menjaga suhu yang sudah kamu atur. Begini cara kerjanya:
Saat on: Kompresor AC akan bekerja (biasanya terdengar bunyi “klik” dari magnetic clutch) untuk memompa freon dan mendinginkan udara di evaporator. Udara dingin kemudian dihembuskan ke kabin.
Saat off: Setelah suhu di kabin mencapai tingkat yang kamu inginkan, atau ketika tekanan freon mencapai batas tertentu, sensor suhu atau pressure switch akan memberi sinyal ke sistem untuk memutus aliran listrik ke magnetic clutch. Akibatnya, kompresor akan berhenti berputar dan tidak lagi mendinginkan.
Siklus ulang: Ketika suhu di kabin mulai naik lagi, atau tekanan freon kembali normal, sensor akan mengaktifkan kembali kompresor untuk mendinginkan.
Durasi ideal on dan off ini sangat bervariasi, tergantung banyak faktor seperti:
Suhu luar: Semakin panas di luar, kompresor akan lebih sering on.
Pengaturan suhu di kabin: Semakin dingin yang kamu setel, kompresor akan lebih lama on.
Kondisi sistem AC: AC yang sehat dan bersih akan lebih efisien, sehingga siklus off-nya bisa lebih panjang.
Ukuran kabin dan jumlah penumpang: Kabin besar atau banyak penumpang butuh pendinginan lebih.
Pada umumnya, dalam kondisi ideal dan suhu kabin sudah stabil, kompresor bisa on selama 15-30 detik dan off selama 30-60 detik atau lebih. Tapi, kalau kompresornya nyala terus tanpa jeda berarti, itu bukan hal yang normal.
3. Apakah masalah otomatis AC nyala terus ini lebih sering terjadi pada mobil tua atau mobil keluaran baru (dengan AC digital/otomatis penuh), dan mengapa?
Masalah otomatis AC nyala terus ini bisa terjadi pada mobil tua maupun mobil keluaran baru, tapi penyebabnya bisa berbeda:
Pada Mobil Tua (AC manual):
Lebih sering karena kerusakan komponen mekanis atau elektrikal sederhana seperti saklar tekanan (pressure switch) yang macet, relay kompresor yang lengket, atau sensor suhu evaporator yang kotor/rusak.
Mungkin juga karena kurangnya freon, yang membuat tekanan freon rendah terus sehingga kompresor berusaha keras mencapai tekanan ideal dan terus bekerja.
Pada Mobil Keluaran Baru (AC digital/otomatis penuh):
Meskipun punya sistem yang lebih canggih, masalah ini juga bisa terjadi. Penyebabnya mungkin lebih kompleks, melibatkan sensor-sensor elektronik (sensor suhu, sensor kelembaban) yang error, modul kontrol AC (ECU AC) yang bermasalah, atau bahkan software glitch.
Kompresor pada mobil baru seringkali jenis kompresor variabel, yang bisa mengatur kapasitasnya tanpa harus on-off total. Tapi, jika ada kerusakan sensor, bisa jadi justru kapasitasnya diatur ke maksimal terus.
Intinya, baik mobil tua maupun baru punya potensi masalah ini, tapi perbaikan dan diagnosisnya mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda.
4. Selain pengecekan visual yang disebutkan, apakah ada cara sederhana bagi pemilik mobil untuk menguji fungsi komponen seperti magnetic clutch, receiver drier, atau ekspansi valve secara mandiri sebelum ke bengkel?
Untuk komponen-komponen yang kamu sebutkan, pengujian mandiri di rumah tanpa alat khusus dan keahlian mekanik memang agak terbatas dan bahkan bisa berisiko. Namun, kamu bisa coba beberapa observasi sederhana:
Magnetic Clutch:
Saat AC on: Perhatikan pulley kompresor. Harusnya magnetic clutch (bagian tengah pulley) akan ikut berputar bersama pulley. Kalau magnetic clutch tetap diam tapi pulley luar berputar, berarti ada masalah di clutch-nya (tidak terhubung).
Suara: Dengarkan apakah ada bunyi klik yang jelas saat AC dinyalakan dan dimatikan. Kalau tidak ada bunyi klik atau bunyinya kasar, bisa jadi masalah.
Receiver Drier:
Saat AC on, seharusnya kamu melihat aliran freon yang bening. Jika terlihat banyak gelembung seperti air mendidih terus-menerus, freon bisa kurang. Jika sight glass kotor atau hitam, receiver drier mungkin sudah kotor/rusak.
Rasakan suhu: Jika bagian receiver drier (tabung silinder kecil di jalur pipa AC) terasa sangat panas atau terlalu dingin saat AC menyala, itu bisa jadi indikasi masalah.
Ekspansi Valve:
Ini paling sulit dideteksi sendiri karena letaknya tersembunyi di dalam dashboard atau dekat evaporator.
Gejala yang bisa dirasakan: Kalau ekspansi valve bermasalah, AC bisa jadi tidak dingin sama sekali, atau hanya dingin sebentar lalu panas lagi, atau terkadang terdengar suara hissing (desis) dari area dashboard. Pipa AC di sisi tekanan rendah (biasanya pipa yang lebih besar) bisa jadi membeku karena ekspansi valve macet terbuka.
Meskipun kamu bisa melakukan observasi ini, sangat disarankan untuk membawa mobil ke bengkel spesialis AC jika ada indikasi masalah. Mereka punya alat diagnostik tekanan freon, alat deteksi kebocoran, dan keahlian untuk mendiagnosis secara akurat.
5. Apa saja perkiraan biaya perbaikan untuk setiap komponen yang disebutkan sebagai penyebab (misalnya penggantian magnetic clutch, receiver drier, atau ekspansi valve) di bengkel?
Perkiraan biaya ini sangat bervariasi tergantung jenis mobil, lokasi bengkel, dan apakah kamu menggunakan suku cadang asli (OEM) atau aftermarket. Ini hanyalah gambaran umum:
Penggantian Magnetic Clutch:
Suku Cadang: Mulai dari Rp400.000 hingga Rp1.500.000 atau lebih, tergantung merek mobil dan kualitas clutch-nya.
Jasa Pemasangan: Sekitar Rp150.000 hingga Rp400.000, karena perlu pembongkaran kompresor atau setidaknya bagian depannya.
Total: Bisa sekitar Rp550.000 hingga Rp2 juta ke atas.
Penggantian Receiver Drier:
Suku Cadang: Mulai dari Rp150.000 hingga Rp500.000, tergantung mobilnya.
Jasa Pemasangan: Sekitar Rp100.000 hingga Rp250.000. Penggantian ini juga biasanya wajib diikuti dengan pengisian freon ulang karena sistem harus dikuras. Biaya pengisian freon bisa sekitar Rp200.000 – Rp400.000.
Total: Bisa sekitar Rp450.000 hingga Rp1 juta lebih.
Penggantian Ekspansi Valve:
Suku Cadang: Mulai dari Rp250.000 hingga Rp800.000 atau lebih.
Jasa Pemasangan: Ini bisa jadi yang paling mahal jasanya karena seringkali ekspansi valve terletak di dalam dashboard atau evaporator, sehingga memerlukan pembongkaran yang cukup rumit. Biaya jasanya bisa Rp300.000 hingga Rp1.000.000 atau lebih. Ini juga wajib diikuti pengisian freon ulang.
Total: Bisa mencapai Rp750.000 hingga Rp2,5 juta atau lebih.
Selalu minta bengkel untuk melakukan diagnosis lengkap dan memberikan estimasi biaya yang jelas sebelum mereka mulai bekerja ya!